Logo

Sikap Indonesia atas Konflik Israel Iran


TEMPO.CO, JakartaPemerintah Indonesia bersama-sama 23 negara lainnya telah mengeluarkan pernyataan bersama pada 17 Juni 2025. Puluhan negara menyatakan mengecam serangan Israel terhadap Iran. Sikap melalui pernyataan bersama itu diinisiasi oleh Mesir.

Kementerian Luar Negeri membagikan sikap pemerintah tersebut melalui dokumen yang dibagikan di portal resmi kementerian pada Kamis pagi, 19 Juni 2025. Pernyataan tersebut mempertebal keterangan yang disampaikan Menteri Luar Negeri Sugiono yang menyayangkan serangan yang dilakukan oleh Israel tersebut.

Sugiono menilai bahwa serangan Israel terhadap Iran membawa implikasi yang besar. “Kami prihatin. Kami mengutuk ini sampai terjadi,” kata Sugiono saat ditemui wartawan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, pada Jumat, 13 Juni 2025. “Kalau semua pihak tidak bisa menahan diri, tentu ini akan memperburuk situasi.”

Pernyataan bersama 23 negara termasuk Malaysia, Arab Saudi, hingga Turki menyatakan penolakan dan kutukan tegas atas serangan Israel ke Iran. “Penting menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara-negara, mematuhi prinsip-prinsip bertetangga yang baik, dan penyelesaian sengketa secara damai,” tulis keterangan tersebut. 

Sikap itu juga menyerukan pencegahan eskalasi konflik yang serius terhadap perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan. Sebanyak 23 negara yang mayoritas merupakan negara muslim mendesak untuk mendirikan Zona Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal Lainnya, yang berlaku bagi semua negara di kawasan tersebut tanpa kecuali sesuai dengan resolusi internasional yang relevan.

“Pentingnya menahan diri dari menargetkan fasilitas nuklir yang berada di bawah perlindungan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), sesuai dengan resolusi IAEA yang relevan dan keputusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tulis keterangan tersebut.

Indonesia bersama 23 negara menyerukan urgensi ke jalur negosiasi sebagai satu-satunya cara yang layak untuk mencapai kesepakatan berkelanjutan mengenai program nuklir Iran. Pernyataan itu juga menekankan pentingnya menjaga kebebasan navigasi di perairan internasional sesuai dengan aturan hukum internasional yang relevan, dan menahan diri dari melemahkan keamanan maritim. 

Menurut pernyataan bersama itu, diplomasi, conversation, dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip bertetangga yang baik, sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB, tetap merupakan satu-satunya jalan yang layak untuk menyelesaikan krisis.

Perang Israel-Iran Menewaskan Lebih dari 500 Orang

Israel meluncurkan serangan berskala besar ke Iran sejak 13 Juni 2025. Militer Israel mengincar fasilitas nuklir di sejumlah kota Iran dan pusat-pusat komando tinggi militer.  Media Iran melaporkan bahwa hingga Rabu, 18 Juni 2025, jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Teheran dan wilayah-wilayah lain telah mencapai 585 orang. Sementara sejumlah 1.326 orang lainnya mengalami cedera akibat serangan itu.  

Sebagai tanggapan terhadap serangan Israel, Iran meluncurkan rudal balistik ke Tel Aviv yang mengakibatkan 24 orang tewas dan 500 lainnya cedera.  

Konflik terburuk yang pernah ada antara kedua negara yang bermusuhan ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa hal itu akan menyeret kekuatan dunia berperang. Perang Israel dan Iran ini juga mengguncang stabilitas regional yang telah dirusak oleh efek limpahan perang Gaza.

Iran membantah tengah membangun senjata nuklir seperti yang dikhawatirkan Israel. Sejumlah pejabat pemerintah Iran beberapa kali mengatakan programnya hanya untuk tujuan damai. Meskipun Badan Energi Atom Internasional mengatakan minggu lalu Teheran melanggar kewajiban non-proliferasinya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *