Logo

Kemendagri Harap Retret Gembleng Kepala Daerah Agar Terbiasa Bangun Pagi


TEMPO.CO, Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir, melepas keberangkatan 86 kepala daerah peserta retret gelombang kedua pada Ahad pagi, 22 Juni 2025. Sebelum itu, Tomsi mengingatkan kepada seluruh peserta bahwa retret bukan hanya bertujuan untuk melatih kebugaran fisik, namun juga kedisiplinan kepala daerah.

“Yang biasa bangun siang diharapkan saat dan setelah retret bangun pagi, olahraga biar sehat,” kata Tomsi di kantor Kementerian Dalam Negeri, Ahad.

Menurut dia, kebiasaan bangun pagi harus menjadi hal yang selalu tertanam di kepala daerah. Sebab, selama ini masih banyak kepala daerah yang tidak terbiasa untuk bangun pada pagi hari.

“Jadi, (retret) ini juga untuk melatih supaya biasa bangun dan rapat pagi,” ujar Tomsi.

Dia melanjutkan, retret kepala daerah gelombang kedua ini juga akan diisi materi yang sama dengan retret gelombang pertama yang diselenggarakan di kompleks Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.

Berdasarkan pengamatan Pace, 86 kepala daerah yang akan berangkat menuju lokasi retret di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat sebelumnya melakukan cek kesehatan di kantor Kemendagri.

Setelah itu, para kepala daerah berkumpul di lapangan dan mengikuti apel sebelum diberangkatkan. Dari kantor Kemendagri, para kepala daerah ini akan diantar menggunakan bus ke Stasiun kereta cepat Halim, Jakarta Timur.

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan, para peserta retret gelombang II akan menuju lokasi dengan menumpangi kereta cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh.

“Kepala daerah akan naik Whoosh,” kata Bima melalui pesan singkat, Ahad, 22 Juni 2025.

Retret kepala daerah gelombang II akan berlangsung pada 22-26 Juni 2025. Bima Arya mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk memastikan secara langsung keharmonisan antara kepala daerah dan wakilnya.

Sebab, kata dia, terdapat informasi ihwal kepala daerah dan wakil yang tidak maksimal dalam bersinergi. “Untuk materinya akan sama dengan retret gelombang pertama,” kata mantan wali kota Bogor itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *