11 WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Tanah Air
TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran telah tiba di Jakarta, Selasa malam, 24 Juni 2025. Kepulangan mereka merupakan bagian dari proses evakuasi tahap pertama yang dilakukan Kementerian Luar Negeri menyusul konflik Iran-Israel yang kian memanas.
“Alhamdulillah tadi kurang lebih pukul 17.35 dari 97 orang yang sudah kita evakuasi, 11 orang sudah tiba di Jakarta,” kata Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto kepada awak media di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Sebelas WNI itu berasal dari dua provinsi, yakni Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Ia menjelaskan, seluruh WNI dalam kondisi sehat meskipun harus melalui perjalanan panjang sejak dievakuasi dari Teheran dan kota-kota sekitar menuju perbatasan Azerbaijan, lalu ke Baku, sebelum diberangkatkan ke Indonesia. Evakuasi dilakukan sejak 20 Juni 2025.
“Perjalanan mereka sangat panjang. Beberapa hari mereka menunggu di Baku untuk penjadwalan penerbangan ke Jakarta,” ujar Andy.
Sebanyak 11 WNI tersebut diterbangkan dari Istanbul menuju Jakarta menggunakan maskapai Turkish Airways dengan nomor penerbangan TK56. Pesawat jenis Airbus A350 itu lepas landas dari Bandara Internasional Istanbul pada pukul 02.16 dini hari waktu setempat.
Ia menyebutkan saat ini general WNI yang telah berhasil dikeluarkan dari Iran berjumlah 97 orang, termasuk satu warga negara asing yang menikah dengan WNI. Namun belum semuanya tiba di Indonesia. Sebanyak 18 orang lainnya sempat mengalami gangguan penerbangan akibat penutupan wilayah udara Qatar.
“Dua pesawat yang mengangkut 18 saudara-saudara kita ini sempat dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi, selama beberapa jam. Tapi Alhamdulillah mereka sudah diterbangkan dari Jeddah menuju Doha,” tuturnya. Pemerintah masih menunggu jadwal penerbangan berikutnya dari Doha ke Jakarta.
Sementara itu, sebanyak 68 WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan untuk pemulangan tahap selanjutnya. “Teman-teman dari KBRI Teheran maupun KBRI Baku sedang mengurus jadwal penerbangan mereka untuk bisa segera kita pulangkan,” kata Andy.
Ia menambahkan, pemerintah juga telah menerima permintaan tambahan dari WNI lain yang ingin dievakuasi, sehingga dipastikan akan ada evakuasi tahap kedua. “Jumlahnya masih terus kita pantau karena setiap hari bertambah,” kata dia.
Andy juga menjelaskan bahwa konflik yang terus berkembang di kawasan Teluk berpotensi mempersulit evakuasi berikutnya. Pemerintah Indonesia, kata dia, memonitor secara intensif perkembangan situasi geopolitik, termasuk potensi gangguan penerbangan di wilayah udara negara-negara sekitar.
“Situasi masih sangat dinamis. Misalnya tadi malam, Qatar sempat menutup wilayah udaranya selama beberapa jam. Ini berdampak langsung terhadap jadwal penerbangan internasional, termasuk yang membawa WNI kita,” ujar Andy.
Ia juga menuturkan bahwa pemerintah membentuk tim lintas kementerian untuk merespons krisis secara cepat. “Kami sudah menyiapkan tim antar-kementerian yang terus bekerja 24 jam untuk memantau perkembangan dan mengkoordinasikan evakuasi,” kata Andy.
Pemerintah daerah juga turut dilibatkan dalam proses pemulangan. Menurut Andy, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Timur telah menjemput langsung warganya yang tiba di Jakarta. Mereka akan segera difasilitasi untuk kembali ke kampung halaman masing-masing.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama pemda yang sudah sigap membantu proses serah terima dan reintegrasi para WNI ini,” ujar Andy.