Depok Siapkan Sekolah Free of charge untuk 2.500 Siswa di 33 SMP Swasta
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Kota Depok mengalokasikan anggaran sekolah gratis untuk 2.500 siswa ke maktab swasta pada tahun ajaran 2025/2026. Wali Kota Depok Supian Suri telah menandatangani nota kesepakatan bersama (MoU) dengan 33 sekolah menengah pertama (SMP) swasta untuk menerapkan kebijakan tersebut di Aula Lantai 10 Gedung Dibaleka II pada Selasa, 24 Juni 2025.
Pilihan editor: Agar Ekspansi Transjakarta Tak Jadi Beban Subsidi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Alhamdulillah siang hari ini kami sudah melaksanakan kesepakatan bersama atau MoU dengan yayasan yang memang sekolahnya menjadi rintisan sekolah swasta gratis di Kota Depok,” kata Supian didampingi Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah dan Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto.
Penandatanganan MoU untuk membiayai 33 SMP swasta ini untuk menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan negara menggratiskan pendidikan dasar sembilan tahun dari SD hingga SMP negeri dan swasta.
“Menggratiskan sekolah swasta menjadi salah satu solusi yang kami ambil untuk mengakomodir harapan yang tinggi untuk masuk ke sekolah negeri yang gratis,” ujar Supian.
Supian mengatakan pemerintah daerah tidak bisa menggratiskan seluruh sekolah swasta karena keterbatasan anggaran. Apalagi terdapat kebijakan di internal sekolah swasta yang anggarannya melebihi alokasi anggaran yang disiapkan pemerintah.
Adapun anggaran yang disiapkan untuk program ini sekitar Rp 250 ribu per siswa atau Rp 3 juta per tahun. “Di beberapa sekolah angka ini cukup untuk kegiatan atau operasional buat anak-anak kami,” ucap Supian.
Sedangkan, kriteria SMP yang MoU untuk rintisan sekolah gratis, yakni terdapat sumber daya manusia sesuai yang dibutuhkan, memiliki ruang kelas, dan akte pendirian yayasan resmi.
Sekolah yang telah bekerja sama dengan pemerintah tidak boleh menarik biaya dari siswa yang mendapatkan bantuan sekolah gratis. Pemerintah akan menjatuhkan sanksi kepada sekolah yang melanggar kesepatan MoU tersebut.
“Kami akan evaluasi. Prinsipnya buat kami pertama tadi, dari sisi mutu kami sudah melakukan MoU dengan Universitas Negeri Jakarta untuk pendampingan terhadap sekolah-sekolah swasta yang kami sepakat atau bersepakat untuk melakukan MOU ini.”
Pendaftaran rintisan sekolah swasta gratis masih menunggu pendaftaran di maktab negeri, meski ada sebagian SMP swasta yang telah melakukan perekrutan siswa.
“Jadi sekolah swasta ini bisa menampung siswa yang tidak masuk ke sekolah negeri,” ucapnya.
Mantan Sekda Kota Depok ini optimistis ke depannya banyak sekolah swasta yang ikut dalam program tersebut. Sehingga pemerintah bisa memfasilitasi anak-anak bersekolah tanpa biaya.
“Hingga hari ini saya sudah sangat bersyukur kami punya 34 sekolah negeri ditambah 33 sekolah swasta gratis yang bisa memfasilitasi anak-anak Depok bisa sekolah,” ujarnya.
Adapun 33 SMP Swasta yang telah MoU dengan Pemkot Depok, yakni :
1. SMPIT Darul Barokah (Jati Mulya)
2. SMP Gelora Depok (Grogol)
3. SMP Pelita Dua Depok (Pancoran Mas)
4. SMPIT Al-Yusufiyah (Pengasinan)
5. SMP Islam Al Hasanah (Pancoran Mas)
6. SMP Tarbiyah Islamiyah (Beji)
7. SMP Tirta Jaya (Tirta Jaya)
8. SMP Islam Nusantara (Pancoran Mas)
9. SMP Bina Adzkia (Serua)
10. SMP Islam Cakra Nusantara (Limo)
11. SMPIT As Shof (Kalimulya)
12. SMP Sholihin (Cilangkap)
13. SMP Islam Nurul Hayat (Bojong Pondok Terong)
14. SMP Islam Darul Qur’an (Bedahan)
15. SMPIT Al Muawwanah (Cimpaeun)
16. SMP La Royba Islamic School (Grogol)
17. SMPIT Misbaahussuduur (Jati Mulya)
19. SMP Cahaya Bangsa Nurul Huda (Tapos)
20. SMP Permata (Pancoran Mas)
21. SMP Islam Hidayatul Islam (Pasir Putih)
22. SMP 20 Mei Raudlatussaadah (Tugu)
23. SMPIT Maulana Abbasyiah (Bojong Pondok Terong)
24. SMP Fajar Plus (Cipayung)
25. SMP PGRI Depok Jaya (Depok Jaya)
26. SMP Islam Arrihlah (Duren Seribu)
27. SMPIT Darus Sholihin (Bedahan)
28. SMP Tunas Bangsa (Kalibaru)
29. MTS Al Hidayah Arco (Duren Seribu)
30. SMP Musa Bhakti (Pengasinan)
31. SMP Karya Putra Bangsa (Cimpaeun)
32. SMP Said Yusuf (Rangkapan Jaya Baru)
33. SMP Hidayatul Athfal (Cinere)
Pilihan editor: Kemenag: Masjid Belum Ramah terhadap Penyandang Disabilitas