Menlu Sugiono Akui Proses Pemilihan Dubes AS Tidak Mudah
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri Sugiono mengakui posisi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa begitu penting. Namun, Sugiono mengatakan pencarian sosok untuk mengisi pos yang kosong dua tahun itu tidak mudah.
“Saya kira ini kesalahan kami sehingga proses ini tidak berlangsung cepat dan clean,” kata Sugiono saat rapat kerja di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta pada Senin, 30 Juni 2025. Politikus Partai Gerindra ini mengatakan dalam satu dua hari ini kemungkinan sudah ada surat ke DPR mengenai kandidat duta besar AS hingga PBB.
Sugiono mengatakan pemerintah sebenarnya tetap bisa melaksanakan tugas perwakilan di negara negara yang tidak ada duta besar dengan cukup lancar. “Tapi sekali lagi ini tidak mungkin diisi duta besarnya. Terutama negara yang besar,” kata dia. “Alhamdulillah semua proses bisa kami selesaikan di kementerian luar negeri.”
Dalam rapat yang sama, Anggota Komisi I dari NasDem, Amelia Anggraeni, bilang posisi dubes AS dan PBB adalah krusial. Menurut dia, tidak bisa dua pos ini dibiarkan kosong kelamaan. “Padahal Washington dan New York adalah simpul penting dalam diplomasi world,” kata Amelia.
Menurut Amalia, kekosongan terlalu lama akan menghambat diplomasi Indonesia dengan AS. Ia mendesak agar 2 pos dubes ini segera diisi. “Kekosongan ini dapat berisiko melemahkan diplomasi strategis Indonesia di tengah perubahan geopolitik yang cepat,” kata Amelia.
Kursi Duta Besar Indonesia untuk AS kosong setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023. Rosan diangkat menjadi Menteri Investasi menggantikan Bahlil Lahadalia pada Agustus 2024.
Jabatan Perwakilan Tetap Indonesia di PBB sebelumnya dijabat Arrmanatha Nasir. Mantan juru bicara kementerian luar negeri itu diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi Wakil Menteri Luar Negeri pada Oktober 2024.
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Muzani, mengatakan pengisian posisi duta besar RI untuk Amerika Serikat tinggal menunggu surat Presiden Prabowo Subianto yang akan dikirimkan ke DPR. Ia menyebut Prabowo sudah mencermati kekosongan posisi duta besar AS itu.
“Bahwa beberapa negara penting seperti Amerika Serikat sekarang posisinya kosong, dan saya kira Presiden Prabowo sudah mempertimbangkan itu untuk segera mengisi,” kata anggota komisi I DPR ini di Jakarta, pada Rabu. 25 Juni 2025.