Logo

Daftar Calon Dubes yang Ikut Uji Kelayakan di DPR Hari Ini


TEMPO.CO, Jakarta – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai hari ini melakukan uji kepatutan dan kelayakan (have compatibility and correct check) terhadap 24 calon duta besar atau dubes untuk negera sahabat dan perwakilan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ketua Komisi I DPR Utut Adianto Wahjuwidajat mengatakan bahwa hari ini general ada 12 calon duta besar yang akan diuji.

“Hari ini enam (dubes pada sesi satu), ditambah enam (dubes pada sesi dua), jadi 12 (dubes),” ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Sabtu, 5 Juli 2025. Utut mengatakan bahwa sesi pertama berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Di sela-sela itu DPR akan mengambil rehat selama satu jam sebelum beralih ke sesi kedua. Utut menyatakan sesi berikutnya mulai pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB. “Besoknya juga demikian,” kata politikus PDIP tersebut.

Senada dengan Utut, Wakil Ketua Komisi I Budi Djiwandono merincikan bahwa yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada sesi pertama hari ini adalah duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, calon dubes untuk Jerman, calon dubes untuk Singapura, calon dubes untuk Jepang, calon dubes untuk Slovakia, serta calon perutusan tetap untuk PPB di Amerika.

Para calon dubes itu mulai berdatangan pukul 09.00 WIB dengan pengawalan. Mereka tampak mengenakan setelah jas berwarna gelap. Calon dubes untuk Jepang Nurmala Kartini Sjahrir tiba paling awal di gedung parlemen. Kemudian disusul oleh calon dubes untuk Jerman Abdul Kadir Jaelani. Berikutnya calon dubes untuk Singapura Letnan Jenderal (Purnawirawan) Hotmangaraja Pandjaitan.

Lalu calon perutusan tetap untuk kantor PBB New York Umar Hadi juga menginjakkan kaki di Nusantara I DPR. Berikutnya calon dubes Slovakia Redianto Heru Nur Cahyono menjadi yang kelima hadir. Terakhir calon duta besar untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo memasuki ruang Komisi I DPR pukul 10.20 WIB.

Adapun time table hari ini mendengarkan pemahaman calon duta besar mengenai politik luar negeri Indonesia. “Kami akan mendengarkan pengalaman mereka selama ini, mungkin cara-cara mereka nanti untuk menjalankan diplomasi luar negeri di negara-negara tersebut,” kata Budi Djiwandono.

Menurut Budi, usai melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara tertutup, DPR akan merapatkan hasil dari proses tersebut. “Komisi I akan rapat interior lagi, untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasi kepada pimpinan DPR,” tutur politikus Partai Gerindra tersebut. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *