Logo

Rabu Pagi, 9 RT dan 2 Ruas Jalan Jakarta Masih Banjir


TEMPO.CO, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jakarta menyatakan sejumlah titik di Jakarta masih banjir pada Rabu pagi, 9 Juli 2025. Berdasarkan information pemantauan BPBD Jakarta in line with pukul 04.00, tercatat ada sembilan rukun tetangga (RT) dan dua ruas jalan di Jakarta yang tergenang air.

Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji mengatakan, sejumlah titik banjir terjadi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Dia berujar terdapat tujuh RT dan dua jalan di Jakarta Barat yang masih mengalami banjir. Sedangkan di Jakarta Utara tercatat dua RT di Kelurahan Kapuk Muar tergenang air.

“Penyebabnya curah hujan tinggi, luapan kali, ROB,” ujar dia dalam keterangannya pada Rabu, 9 Juli 2025.

Adapun sejumlah titik banjir di Jakarta, meliputi:

1. Kelurahan Duri Kosambi sebanyak dua RT, dengan ketinggian banjir mencapai 30 hingga 40 sentimeter.

2. Kelurahan Rawa Buaya sebanyak dua RT, dengan ketinggian genangan air 60 sentimeter.

3. Kelurahan Kembangan Selatan sebanyak satu RT, dengan ketinggian banjir 35 sampai 40 sentimeter.

4. Kelurahan Kembangan Utara sebanyak satu RT, dengan ketinggian banjir mencapai 100 sentimeter.

1. Kelurahan Kapuk Muara sebanyak dua RT, dengan ketinggian air mencapai 25 hingga 30 sentimeter.

BPBD juga mencatat dua ruas jalan di Jakarta yang masih tergenang. Yakni di Jalan Bojong Indah Raya, Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat dengan ketinggian air 15 sentimeter. Banjir juga terjadi di Jalan Pulo Indah Raya, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat dengan ketinggian genangan mencapai 10 sentimeter.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa mengatasi banjir. Sikap itu dia ungkapkan kepada publik setelah banjir kembali menggenang sejumlah titik di ibu kota sejak Ahad, 6 Juli 2025.

“Secara khusus saya ingin meminta maaf kepada warga yang terdampak,” kata Pramono saat meninjau Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung di Pancoran, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Juli 2025.

Pramono juga meminta jajaran Pemerintah Provinsi Jakarta untuk tidak malu meminta maaf kepada masyarakat karena banjir. Sebab, kata dia, banjir bukan sesuatu yang mereka rencanakan. Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, banjir adalah sebuah kepastian di Jakarta. “Ada hal yang, mohon maaf, enggak bisa dilawan,” ucap Pramono.

Beberapa hal yang dia nilai tidak bisa dilawan adalah bahwa Jakarta pasti mendapat kiriman air dari hulu sungai di luar kota. Selain itu, kata dia, ketinggian air laut saat pasang yang menyebabkan air sungai tidak bisa mengalir juga menjadi faktor.

Meski begitu, Pramono menyebut tidak mau menyalahkan banjir kiriman dari luar kota. Dia berujar akan menyiasati kondisi yang kerap tidak bisa diatasi tersebut. “Kami siasati sebaik mungkin, bagaimana caranya supaya tidak memberikan dampak kepada masyarakat,” ucapnya.

Pemprov Jakarta, kata dia, akan mengoptimalkan pompa-pompa sungai untuk mengalirkan air ke laut. Selain itu, dia juga meminta para petugas lapangan untuk membersihkan sumbatan di saluran air seperti gorong-gorong hingga sungai. Pramono menyebut juga akan segera mengeksekusi normalisasi Sungai Ciliwung agar bisa menampung debit air yang lebih besar.

Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *