Fadli Zon Serahkan Finalisasi Penulisan Ulang Sejarah ke Sejarawan
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyerahkan sepenuhnya finalisasi penulisan ulang sejarah Indonesia kepada sejarawan yang terlibat. Adapun proyek yang ditargetkan rampung pada 17 Agustus mendatang ini bakal dilakukan uji publik pada akhir Juli.
Menurut dia, ada atau tidaknya perubahan isi maupun information dalam penulisan ulang sejarah itu bergantung pada sejarawan yang terlibat dalam proyek. “Yang menulis, kan, sejarawan. Bukan birokrasi Kementerian Kebudayaan,” kata Fadli di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis, 10 Juli 2025.
Dia mengatakan kementeriannya akan melibatkan seluruh stakeholder dalam pelaksanaan uji publik penulisan ulang sejarah Indonesia. Salah satunya dari kalangan sejarawan yang belum dilibatkan dalam proyek tersebut untuk menguji draf ultimate penulisan ulang sejarah tersebut.
Selain itu, dia mengaku tidak mempermasalahkan adanya rencana dari Dewan Perwakilan Rakyat untuk membentuk tim supervisi penulisan ulang sejarah. Menurut dia, hal itu menjadi baik karena ada pengawasan dari legislatif. “Jadi kami justru sangat senang,” ucapnya.
Rencana DPR membentuk tim supervisi penulisan sejarah diungkapkan oleh Sufmi Dasco Ahmad. Wakil Ketua DPR ini mengatakan, dibentuknya tim ini untuk memastikan sejarah ulang proyek pemerintah ditulis dengan baik.
Selain itu, Dasco berharap dengan adanya tim supervisi dapat membuat penulisan ulang sejarah tidak menjadi polemik lagi . Ia juga menjanjikan hal-hal yang menjadi kontroversi dalam penulisan ulang sejarah akan menjadi perhatian khusus bagi tim pengawas dari legislatif.
“Akan menjadi perhatian khusus oleh tim ini dalam melakukan supervisi terhadap penulisan ulang sejarah,” kata Dasco dalam keterangan tertulis, pada Ahad, 6 Juli 2025.
Menurut dia, rencana ini sudah disetujui oleh Ketua DPR Puan Maharani. Nantinya tim khusus ini akan diisi oleh Komisi III DPR RI yang membawahi bidang hak asasi manusia dan juga Komisi X DPR selaku mitra kerja Kementerian Kebudayaan.