Logo

Penjelasan Muhaimin soal Bansos untuk Orang Miskin Dibatasi Lima Tahun


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengklarifikasi isu yang beredar soal pemberian bantuan (bansos) hanya untuk kalangan lanjut usia, penyandang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) saja, sementara masyarakat miskin di luar tiga kategori itu tidak lagi mendapat bansos dan akan diberikan bantuan dalam bentuk lain.

Muhaimin menjelaskan bahwa bantuan yang dimaksudkan untuk tiga kategori yaitu lansia, difabel, dan ODGJ, hanyalah bansos abadi.  Artinya, standing penerima manfaat bantuan sosial berlaku secara terus menerus tanpa batas waktu. “Tapi selain tiga ini dibatasi,” tutur dia usai menghadiri pelantikan Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) di Jakarta, Ahad, 13 Juli 2025.

Menteri Koordinator yang akrab disapa Cak Imin ini menegaskan bahwa masyarakat miskin akan tetap mendapatkan bansos. Hanya saja, bantuan tersebut akan berubah dari yang sebelumnya tanpa batas, kini hanya berlaku untuk lima tahun saja. 

Adapun mengenai isu penghentian bansos setelah lima tahun itu, Cak Imin menambahkan, pemerintah masih menggodok ide tersebut. Dia juga membantah bahwa akan ada pemberian bantuan dengan skema lain untuk masyarakat miskin. “Semua masih sesuai dengan standar Information Tunggal Sosial Ekonomi Nasional,” ujarnya.

Belakangan isu masyarakat miskin selain lansia, difabel, dan ODGJ tak lagi mendapatkan bansos ramai  di perbincangkan di media sosial. Sorotan itu muncul usai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengatakan rencana perubahan pemberian bansos. 

Budiman mengatakan nantinya bansos hanya akan diperuntukkan bagi tiga kategori itu saja. “Bansos baiknya hanya untuk yang lansia, yang mungkin difabel, mungkin yang ODGJ ya kan?” kata dia di Kawasan Matraman, Jakarta Timur, Jumat, 1 Juli 2025.

Dia menjelaskan masyarakat miskin nantinya tidak lagi masuk ke dalam penerima manfaat bansos jika dipandang masih kuat untuk bekerja. Pemberdayaan ini, menurut Budiman, penting agar masyarakat miskin terbebas dari kemiskinan dengan kekuatan yang mereka miliki.

Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *