Antusias Siswa pada Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat Beroperasi: Gangguan Kesehatan hingga Dapur Belum Berfungsi


SEJUMLAH 63 sekolah rakyat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia mulai melaksanakan matrikulasi tahun ajaran baru secara serentak pada hari ini, Senin, 14 Juli 2025. Masa penjajakan ini akan dilakukan selama lima hari mengikuti jadwal masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan sekolah rakyat dimulai setelah dilakukan uji coba atau simulasi dengan melibatkan para calon siswa selama dua hari pada pekan lalu. Overall ada 63 sekolah rakyat yang memulai matrikulasi hari ini, sedangkan 37 sekolah lainnya akan menyusul pada akhir bulan ini.

“Ada 63 titik yang sudah siap, salah satunya di Sentra Abiyoso (Kota Cimahi, Jawa Barat),” kata Gus Ipul seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Sosial pada Senin, 14 Juli 2025.

Dia mengatakan pemerintah menargetkan akan membuka 200 sekolah rakyat rintisan pada tahun ini. Pada tahap pertama, terdapat 9.755 siswa yang diterima di program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini. Jumlah itu akan bertambah pada tahap kedua yang ditargetkan menjangkau hingga 20 ribu siswa.

Bagaimana kegiatan hari pertama sekolah rakyat di berbagai daerah?

Belasan Siswa Sekolah Rakyat Mengalami Gangguan Kesehatan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat sebanyak 18 siswa di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami masalah kesehatan pada hari pertama MPLS.

Kementerian Kesehatan memeriksa kesehatan siswa pada hari pertama MPLS di sekolah rakyat tingkat SMP tersebut. “Masalah paling banyak gigi, kemudian mata,” kata Budi di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Inten Soeweno, Senin.

Selain masalah gigi dan mata, Budi terkejut mengetahui siswa sekolah rakyat menderita prahipertensi. Prahipertensi adalah kondisi tekanan darah sedikit lebih tinggi dari commonplace, tetapi belum mencapai tingkat hipertensi (tekanan darah tinggi). “Sama juga yang kaget adalah prahipertensinya lumayan,” katanya.

Kemenkes, kata Budi, mendapat tanggung jawab mengurus siswa sekolah rakyat agar selalu sehat dan tidak mudah sakit. Kemenkes, misalnya, akan membantu perawatan siswa yang mengalami masalah mata dengan pemberian kacamata. “Kalau tidak, kasihan dia ketika belajar,” ujar Budi.

Siswa Sekolah Rakyat Lari 8 Putaran Saat Tes Kesehatan

Seratus siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna, Jakarta Selatan, berlari delapan putaran saat menjalani tes kesehatan pada MPLS hari pertama, Senin. Mereka terdiri dari 56 laki-laki dan 44 perempuan kelahiran 2007-2010.

“Kalau, misalnya, dia memang gak ada keluhan apa-apa, yakni sehat, maka dilakukan kebugaran berlari delapan putaran dan dihitung menitnya,” kata petugas Puskesmas Pembantu Gandaria Selatan, Endang Ariastiwi, seperti dikutip dari Antara.

Dia menyampaikan hal itu saat ditemui di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Margaguna Jakarta Selatan. Endang mengatakan berlari merupakan tes kesehatan terakhir. Sedangkan tahapan pemeriksaan awal adalah registrasi pendataan tinggi dan berat badan oleh para siswa.

Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan tensi darah, gula darah, hingga pendengaran dalam tes pemeriksaan kesehatan tersebut. “Nah kebanyakan dicek tuh biasanya gula darahnya pada tinggi. Nah nanti baru konsultasi di sana,” ujarnya.

Jika nanti ditemukan ada yang sakit, maka akan dipantau untuk memastikan kesehatan siswa terjamin. Hingga kini, pihak puskesmas menyatakan belum ada yang terdata sakit tuberkulosis (TBC). “Sampai saat ini, pas dilihat terpantau sehat,” katanya.

Dapur Umum Sekolah Rakyat di Cirebon Belum Berfungsi

Adapun pada hari pertama di Sekolah Rakyat Terintegrasi 1 Cirebon, Jawa Barat, Senin, 63 siswa putra dan 37 siswa putri terlebih dahulu menjalani tes kesehatan. Namun bangunan yang difungsikan sebagai dapur umum terlihat masih kosong dan belum terisi oleh peralatan memasak. 

Menjelang siang, makanan dalam kemasan kotak pun datang ke sekolah. “Untuk makan, sudah disiapkan oleh Dinsos (dinas sosial),” tutur Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi saat meninjau beroperasinya sekolah rakyat.

Sekolah rakyat ini menempati lahan dan bangunan yang sebelumnya milik SMP Negeri 18 Kota Cirebon. Agus menjelaskan sarana dan prasarana yang belum lengkap dalam program sekolah rakyat akan terus diperbaiki. 

“Sejumlah sarana dan prasarana memang masih on procedure. Tahap awal pasti banyak kekurangan. Tapi instruksi dari pemerintah pusat jalan saja dulu, kekurangannya akan diperbaiki,” ujarnya.

Selain dapur umum, kata dia, kekurangan lainnya yang akan dievaluasi adalah asrama putra dan putri yang masih berdekatan. Begitu juga dengan sarana kamar mandi yang baru tersedia tiga untuk putra dan tiga untuk putri. Agus menuturkan kondisi ini akan terus diperbaiki. Untuk fasilitas lemari, tempat tidur, hingga peralatan mandi sudah disiapkan oleh Kemensos.

Agus mengatakan Kota Cirebon menjadi salah satu dari 65 tempat percontohan untuk pelaksanaan sekolah rakyat di Indonesia. “Setelah hari ini, siswa menjalani tes kesehatan, esok siswa akan menjalani tes kebugaran,” tutur Agus. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 1 Cirebon Khaerunisa menyebutkan sekolah tersebut terdiri dari masing-masing dua kelas sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dengan jumlah siswa sebanyak 100 orang.

Untuk hari pertama, kata dia, selain dilakukan pemeriksaan kesehatan di pagi hari, di sore hari hari juga dilakukan kegiatan keagamaan, sosialisasi dan perkenalan antarsiswa. “Sedangkan besok (Selasa) ada tes kebugaran untuk para siswa,” tutur Khaerunisa.

Dia menuturkan Sekolah Rakyat Terintegrasi 1 Cirebon memiliki 13 tenaga pengajar, satu pengajar Pendidikan Agama Islam, tenaga kependidikan, bendahara, tata usaha, juru masak, dan petugas kebersihan. “Di sini juga disiapkan asrama untuk guru,” ujarnya.

Dede Leni Mardianti, Aliy Arivin, Mahfuzulloh Al Murtadho, RMN Ivansyah, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Sejumlah Usulan Baru dalam Revisi KUHAP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *