Persiapan Pemerintah Wujudkan Sekolah Rakyat untuk Keluarga Tidak Mampu

Siswa Sekolah Rakyat Dapat Semua Kebutuhan Ini


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan negara akan menanggung semua kebutuhan siswa sekolah rakyat selama menempuh pendidikan. Dia menyebut setiap siswa di sekolah rakyat akan mendapatkan fasilitas lengkap mulai dari yang berhubungan dengan pembelajaran hingga kebutuhan sehari-hari.

Ia mencontohkan deretan fasilitas itu di antaranya delapan set seragam sekolah antara lain jas almamater, seragam sekolah harian, hingga piama atau pakaian tidur. “Kemudian tinggal di asrama, mendapat tempat tinggal di lingkungan yang layak, nyaman, dan bersih,” ujar Menteri Sosial dalam pembukaan masa pengenalan sebagaimana dipantau melalui kanal Youtube Kementerian Sosial, Senin, 14 Juli 2025. 

Kendati demikian, Saifullah meminta pemakluman masyarakat lantaran pengadaan fasilitas itu belum bisa dibagikan kepada seluruh siswa secara serentak pada hari pertama kemarin. Dia memastikan pengadaan delapan set seragam itu masih berjalan dan akan selesai dalam dua hingga tiga pekan ke depan. “Karena masih harus ada proses pengadaan, kemudian juga masih ada pengukuran, dan lain sebagainya,” kata dia. 

Tak hanya seragam, peserta didik yang tinggal di asrama sekolah rakyat juga akan mendapatkan makan bergizi tiga kali sehari dengan tambahan dua kali makanan ringan. Kemudian siswa juga akan mendapatkan fasilitas pembelajaran berupa 1 unit computer untuk masing-masing individu.  “Ada dukungan pembelajaran virtual, menggunakan papan tulis virtual, dan masing-masing siswa mendapatkan computer sebagai media pembelajaran dalam Finding out Control Device (LMS),” tutur Gus Ipul-sapaan akrab Mensos. 

Tahap pertama program pendidikan ala Presiden Prabowo Subianto ini secara overall diikuti oleh 6.000 siswa dengan 256 rombongan belajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Dari 100 goal yang akan beroperasi pada tahap ini, 63 sekolah sudah dimulai sementara 37 lainnya menyusul pada akhir bulan. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga 200 sekolah pada akhir 2025. 

Adapun puluhan sekolah yang sudah memulai masa orientasi di antaranya tiga sekolah di Jakarta yakni Pusdiklatbangprof Kemensos Margaguna Jakarta Selatan, Sentra Handayani dan Sentra Mulya Jaya Jakarta Timur. 

Di Jawa Barat, terdapat 13 titik rintisan seperti STPL Bekasi, Sentra Phalamarta Sukabumi, Sentra Abiyoso Cimahi, PSBR UPT Dinas Sosial Cibabat, Sentra Wyataguna Bandung (Padjajaran dan Cisarua Lembang). 

Kemudian, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Sentra Galih Pakuan Bogor, Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, SMPN 18 Kota Cirebon, Balai Diklat Kesejahteraan Sosial Bandung Lembang, UPTD Balai Latihan Kerja di Sumedang, serta fasilitas di Kompleks SOR Jalak Harupat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *