Cerita Kedekatan Bobby dengan Topan Ginting hingga Jokowi Duga Ada Time table Besar Jadi Berita Terpopuler
TEMPO.CO, Jakarta – Cerita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menangkap orang dekat Bobby Nasution, mantan presiden Joko Widodo hadiri kongres PSI, dan dugaan Jokowi ada agenda besar di balik tuduhan ijazah palsu menjadi berita terpopuler di kanal nasional pada Senin, 14 Juli 2025 hingga hari ini.
Berikut rangkuman tiga berita terpopuler kanal nasional Tempo yang dihimpun hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cerita Kucing-kucingan Topan Ginting dengan Penyidik KPK
Para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi sempat kejar-kejaran dengan Topan Ginting saat melakukan operasi tangkap tangan di Medan, Sumatera Utara, pada Kamis malam, 26 Juni 2025.
Operasi tangkap tangan lima tersangka kasus suap proyek infrastruktur di Sumatera Utara dilakukan secara serentak di lokasi berbeda, yakni Medan dan Padangsidimpuan. Topan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera Utara, diduga mengetahui operasi KPK dan bersembunyi saat akan ditangkap di Medan.
Setelah hari berganti, para penyidik akhirnya bisa menangkap Topan di Medan. “Ada jeda beberapa jam dari penangkapan tersangka lain,” kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada Tempo pada Kamis, 10 Juli 2025.
Aksi kucing-kucingan Topan dengan penyidik KPK diulas lengkap dalam laporan Majalah Tempo edisi Ahad, 13 Juli 2025, dengan judul “Kejar-kejaran Penyidik KPK Menangkap Topan Ginting”. Dua penegak hukum yang mengetahui operasi tangkap tangan itu mengatakan mobil penyidik sempat mengejar dan memepet kendaraan Topan.
Mereka bercerita, penyidik awalnya kesulitan menangkap Topan karena ia dikawal oleh tentara. Namun, KPK mengajak polisi militer membantu penangkapan Topan.
“Mungkin itu pengamanan resmi yang diminta oleh pejabat Pemprov, dalam hal ini Kadis PUPR (Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang),” ujar Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu kepada Tempo lewat pesan WhatsApp pada Jumat, 11 Juli 2025.
Dua penegak hukum menduga Topan sempat membersihkan jejaknya sebelum ditangkap. Sebab, telepon seluler iPhone yang dia gunakan masih baru dan nyaris kosong. Budi Prasetyo menyatakan penyidik menyita ponsel Topan sebagai barang bukti. Namun, ia belum bisa memastikan telepon tersebut baru atau lama.
Baca selengkapnya di sini.
Cerita Kedekatan Bobby Nasution dengan Tersangka KPK Topan Ginting
Topan Obaja Putra Ginting atau Topan Ginting memiliki kedekatan dengan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution. Kedekatan keduanya dimulai sejak Topan membantu memenangkan Bobby dalam pemilihan Wali Kota Medan pada 2020.
Dalam laporan Majalah Tempo edisi 13 Juli 2025 berjudul “Akankah Bobby Nasution Terseret Dugaan Korupsi Topan Ginting”, tiga mantan anggota tim kampanye Bobby mengatakan Topan bertugas menggalang dukungan aparatur pemerintahan. Topan kala itu menjabat camat Medan Tuntungan.
Atas bantuan Topan, Bobby yang berpasangan dengan politikus Partai Gerindra, Aulia Rachman, menang 70 persen suara.
Mantan anggota Tim Sebelas, Haryadi, pernah melihat Topan di salah satu markas pemenangan Bobby. Tim Sebelas adalah tim transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Saat itu Haryadi diminta Jokowi membantu pemenangan Bobby. Menurut dia, ada empat camat yang menjadi bagian tim kampanye bayangan. “Bobby bilang, Topan itu camat yang paling tahu Kota Medan,” ucap penasihat senior Laboratorium Indonesia 2045 itu saat dihubungi Tempo pada Senin, 7 Juli 2025.
Karier Topan semakin menanjak begitu Bobby menjabat Wali Kota Medan mulai Februari 2021. Ia ditunjuk Bobby menduduki jabatan strategis seperti Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Medan; Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan; Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi; serta penjabat Sekretaris Daerah Kota Medan
Baca selengkapnya di sini.
Hadiri Kongres, Begini Respons Jokowi soal Kepastian Bergabung ke PSI
Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diundang untuk menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 19-20 Juli di Solo, Jawa Tengah. Ia memastikan akan memenuhi undangan tersebut.“InsyaAllah saya hadir. Saya diundang, saya datang,” ujar Jokowi saat ditemui di kediamannya, Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin, 14 Juli 2025.
Namun Jokowi belum menyebutkan apakah dirinya akan menjadi pembicara dan mengisi sesi diskusi bersama anggota partai. “Itu tanyakan ke PSI yang mengundang,” ucap dia.
Ihwal isu bergabungnya ke PSI, Jokowi mengatakan masih mempertimbangkan kemungkinan dirinya untuk bergabung ke dalam partai. “Semua masih perhitungan, pertimbangan yang matang, dan perlu pertimbangan matang,” tutur Jokowi.
Mantan wali kota Solo ini menyebutkan, PSI kini sudah menjadi partai politik super terbuka (tbk). Namun, dalam hal implementasi belum terlaksana. Lebih lanjut Jokowi menyoroti pelaksanaan mekanisme e-voting dalam pemilihan raya PSI.
Baca selengkapnya di sini.
Jokowi Yakini Ada Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran
Mantan Presiden Joko Widodo meyakini ada agenda besar politik di balik isu-isu berkaitan dengan ijazah palsu yang ditudingkan kepadanya. Demikian pula dengan munculnya isu pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wakil Presiden.
“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu, isu-isu pemakzulan (Wapres Gibran) ini,” ujar Jokowi saat ditemui wartawan di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo pada Senin, 14 Juli 2025.
Sebagaimana diketahui, setelah Jokowi lengser muncul sejumlah isu yakni seputar ijazahnya yang dituding palsu hingga pemakzulan Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi. Terkait itu, Jokowi menilai berdasarkan perasaan politiknya, ada agenda besar politik yang bertujuan menurunkan reputasi politik dirinya. Namun, dia menyikapi hal itu biasa saja. “Tapi bagi saya ini biasa-biasa saja,” ucapnya.
Baca selengkapnya di sini.