Mendagri akan Cek Dugaan Keterlibatan Dukcapil di Kasus Perdagangan Bayi
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan belum mengetahui kasus sindikat perdagangan bayi asal Indonesia ke Singapura.
“Saya jujur belum tahu mengenai informasi baru ini. Saya akan cek nanti kasusnya seperti apa,” kata Tito Karnavian saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 16 Juli 2025.
Tito mengaku baru pertama kali ia mendengar soal dugaan keterlibatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Dukcapil dalam kasus tersebut. Menurut mantan Kapolri itu, Kementerian Dalam Negeri tidak membawahi Dukcapil.
Tito menyebut Dukcapil dibawahi langsung oleh masing-masing kepala daerah, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, maupun kota. Lalu knowledge itu akan tersentraliasi ke Dukcapil Pusat. Ia menilai penyalahgunaan wewenang oleh petugas Dukcapil dimungkinkan terjadi.
“Bisa saja terjadi kesalahan oknum di tingkat tertentu tadi, yang di daerah, yang di luar kontrol dari Kemendagri,” tuturnya. Bila memang ada pelanggaran, Tito berharap para pelaku dapat diberi hukuman yang tegas oleh aparat penegak hukum.
Dia mangatakan jajaran Kemendagri juga bersedia bila dimintai keterangan sebagai saksi ahli. “Tentang proses penerbitan akta kelahiran, misalnya,” kata Tito. “Saya akan izinkan dari Dukcapil memberikan keterangan ahli.”
Kepolisian Daerah Jawa Barat membongkar praktik perdagangan bayi dengan skala internasional. Kejahatan ini diduga telah berlangsung sejak 2023. “Diperkirakan telah memperdagangkan sekitar 24 bayi,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Hendra Rochmawan, dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 Juli 2025.
Dari puluhan bayi itu, kepolisian baru bisa menyelamatkan enam bayi. “Kami mendapatkan satu di Tangerang dan 5 di Pontianak,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Surawan. “Bayi-bayi itu rencananya akan dikirim ke Singapura.”
Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam tulisan ini
Pilihan Editor: Tanpa Urgensi Membahas RUU BPIP