Respons BGN soal Temuan Belatung di Menu Makan Bergizi di Tuban
TEMPO.CO, Jakarta — Badan Gizi Nasional (BGN) merespons temuan ulat atau belatung dalam menu Makan Bergizi Free of charge (MBG) di dua sekolah di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan mendapat laporan tersebut pada Senin, 14 Juli 2025.
Dia mengatakan, temuan itu merupakan kesalahan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai masih pemula. Menurut dia, layanan MBG yang dikelola SPPG di wilayah tersebut baru mulai beroperasi pada 14 Juli 2025. Pada tanggal tersebut juga hari perdana pelaksanaan MBG di sejumlah sekolah di Tuban. “SPPG mulai beroperasi pada 14 Juli 2025. Tepat memulai, pada Senin itu didapatkan laporan ada 4 tray (kotak makan) dari 3.400-an tray, ada ulatnya,” ujar Dadan saat dihubungi pada Jumat, 18 Juli 2025.
Temuan serangga yang ditengarai belatung sempat ramai di media sosial melalui unggahan akun Instagram @tubanviral. Dalam penggalan video di akun tersebut, siswa berseragam putih abu-abu mengabadikan kotak makan berisi nasi putih, selada dan tomat segar, serta potongan ayam. Dari video yang diunggah pada Selasa, 15 Juli 2025 itu, tampak larva berwarna putih yang bergerak maju menyerupai belatung. Hewan itu merayap di daging ayam yang disajikan dengan sedikit kaldu berwarna kecoklatan.
BGN membantah jika disebut ada belatung dalam kotak makan yang diedarkan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tambakboyo dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Tambakboyo, Tuban, Jawa Timur. Dadan menegaskan, hewan yang ditemukan itu ulat sayur. “Salah satu makanan yang mentah itu, kan, sayur. Bahan lain diolah. Jadi tidak mungkin belatung hidup,” ujar Dadan.
Dadan memastikan pada hari berikutnya sudah tidak terdapat laporan adanya serangga di kotak MBG. BGN pun mengambil langkah untuk mengevaluasi dengan mengeluarkan surat edaran kepada pengelola dapur MBG. Pertama, semua makanan yang masuk ke meals tray atau tempat makan harus diolah atau minimum dicelup air panas. Hal ini mengacu karena ia yakin bahwa serangga itu merupakan ulat sayur alih-alih belatung.
Kedua, Dadan menegaskan soal pemilihan menu makan bergizi. “Kami telah membuat surat edaran agar SPPG membuat menu yang tidak beresiko menimbulkan isu,” ujar ahli serangga yang mengajar di IPB College itu.