Logo

Dulu dan Kini Kata Jokowi Soal Tudingan Ijazah Palsu: Meyakini Ada Time table Politik Besar


TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali bersuara terkait isu ijazah palsu yang ditudingkan kepadanya. Jokowi mengatakan, ada time table politik besar di balik isu yang terus diembuskan tersebut. Demikian pula dengan munculnya isu pemakzulan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wakil Presiden.

“Saya berperasaan memang kelihatannya ada time table besar politik di balik isu-isu ijazah palsu, isu-isu pemakzulan (Wapres Gibran) ini,” ujar Jokowi kala ditemui awak media di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo pada Senin, 14 Juli 2025.

Kasus dugaan ijazah palsu Jokowi sempat muncul pada awal Oktober 2022 kala Bambang Tri mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Laporan terkait dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Jokowi dalam proses pencalonan presiden pada 2019. Namun, kasus ini senyap seiring dicabutnya laporan tersebut oleh Bambang Tri.

Desus kembali bergulir saat Jokowi dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh TPUA yang diketuai Eggi Sudjana pada kurun Desember 2024. Sejak saat itu kasus ijazah palsu Jokowi terus bergulir dan menjadi pembicaraan di media sosial. Puncak tudingan itu terjadi pada Maret 2025 lalu, di mana akhirnya Jokowi buka suara.

Saat itu, lini massa diramaikan dengan isu ijazah palsu Jokowi seiring munculnya analisa seorang mantan dosen Universitas Mataram Rismon Hasiholan Sianipar. Ia menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada atau UGM, Yogyakarta.

Rismon menyampaikan argumen bahwa lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi menggunakan font Instances New Roman yang menurutnya belum ada di generation tahun 1980-an hingga 1990-an. Jokowi diketahui lulus dari Fakultas Kehutanan UGM pada 1985. Argumen itu pun kembali menimbulkan keriuhan.

Dulu Jokowi Pernah Sebut Isu Ijazah Palsu Fitnah Murahan

Menanggapi polemik yang merebak, Jokowi kemudian menyebut munculnya kembali isu ijazah palsu sebagai fitnah murahan. Jokowi mengatakan UGM, khususnya dekan Fakultas Kehutanan, sudah memberikan penjelasan tentang keaslian ijazahnya. Selain itu, kesaksian dari teman-temannya juga sudah disampaikan kepada publik.

“Itu fitnah murahan yang diulang-ulang terus,” kata Jokowi ketika ditemui wartawan di kediamannya di Gang Kutai I Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 27 Maret 2025.

Soal mencuatnya kembali isu ijazah Jokowi, Presiden RI ke-7 itu menyebut tidak apa-apa. Ia mengaku tidak merasa bosan dengan munculnya isu tersebut. Namun, Jokowi menegaskan bagi pihak yang mendalilkan tentang ijazah palsu tersebut seharusnya yang membuktikan. Menurut dia, pembuktian itu bukan dari dirinya.

“Sekali lagi yang mendalilkan (ijazah palsu) itu yang membuktikan. Jangan saya yang disuruh suruh membuktikan. Yang mendalilkan itu yang harus membuktikan,” kata dia.

Kini Jokowi Sebut Ada Time table Politik Besar di Balik Isu Ijazah Palsu

Kini, Jokowi menyebut ada time table politik besar di balik tudingan ijazah palsu. Berdasarkan perasaan politiknya, ada rencana besar yang bertujuan menurunkan reputasi politik dirinya. Kendati demikian, eks Gubernur Jakarta dan eks Wali Kota Solo ini menyatakan dirinya menyikapi hal itu biasa saja.

“Tapi bagi saya ini biasa-biasa saja,” ujarnya.

Disinggung ihwal laporannya yang berkaitan dengan ijazahnya di Kepolisian Daerah Metro Jaya yang masuk proses penyidikan, Jokowi mengatakan pihaknya menyerahkan proses hukum pada kepolisian. Jokowi menegaskan ingin menunjukkan ijazahnya di dalam sidang pengadilan nantinya. Tapi tidak di luar pengadilan.

“Tapi yang jelas saya ingin menunjukkan ijazah di dalam sidang pengadilan nanti. Tidak ada rencana menunjukkan ijazah asli di luar pengadilan, tidak. Harus dalam sidang-sidang pengadilan yang ada. Nanti akan saya tunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *