Rano Karno: Kunjungan Pejabat ke Lokasi Bencana Tidak Membantu Warga
TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno merasa sungkan untuk meninjau lokasi kebakaran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Sebab, kata dia, kehadiran seorang pejabat seperti dirinya di lapangan terkadang tidak membantu bagi warga terdampak.
Rano berujar kehadiran pejabat ke lokasi bencana justru bisa menghasilkan dampak yang tidak diharapkan. “Kadang-kadang kalau Abang datang ke tempat begitu, bukan ngebantu, malah jadi bikin kisruh. Ya maaf mungkin masyarakat antusias menyambut,” kata Rano di Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Meski begitu, Rano berujar tetap memantau kebakaran yang terjadi di Bukit Duri pada pagi hari ini. Semua dinas yang berhubungan, kata dia, sudah melakukan tugasnya masing-masing. “Enggak pakai instruksi lagi sudah jalan, itu sudah autopilot,” ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Rano menyebut kunjungan pejabat ke lokasi bencana seringkali justru menimbulkan kerumunan. Kondisi itu berpotensi mengganggu kerja tim evakuasi di lapangan.
Maka dari itu, Rano memilih menunggu situasi lebih kondusif sebelum meninjau tempat terdampak bencana secara langsung. “Kalau suasananya sudah agak customary, baru kami datang. Supaya enggak menghambat operasional yang ada di sana,” kata Rano.
Kebakaran terjadi di Jalan Kutilang, RW 02, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 19 Juli 2025. Space yang terbakar mencapai 200 meter persegi di house permukiman.
Pemadam kebakaran menerima informasi mengenai kebakaran di Bukit Duri pada pukul 06.21 WIB pagi ini. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan kemudian mengerahkan 20 unit mobil pemadam dan 76 personel untuk menangani kebakaran tersebut.
Pemadam kebakaran sempat mengalami kendala saat proses evakuasi karena jalan yang sempit. “Akses menuju lokasi kebakaran cukup sempit karena titik api berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Syamsul Huda dalam keterangan tertulis.
Kebakaran di itu menimbulkan empat korban jiwa. Keempatnya adalah anak-anak. Syamsul Huda menyebut para korban meninggal adalah anak perempuan berinisial PL (13 tahun), anak perempuan berinisial Ok (3 tahun), anak laki-laki berinisial A (7 tahun), dan anak perempuan berinisial A (4 tahun).
Pilihan editor: Jawaban Guntur Romli soal Jadwal Kongres PDIP