Poin-poin Pidato Jokowi di Kongres PSI
TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, 19-20 Juli 2025. Dalam kongres itu, Jokowi hadir sebagai narasumber dan berdiskusi dengan kader-kader PSI.
“Saya hanya ingin memberikan motivasi. Biar yang muda-muda ini memiliki semangat yang baik dalam berpolitik untuk negara. Berpolitik untuk rakyat,” kata Jokowi di Graha Saba Buana dan Gedung Edutorium K.H Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), 19 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut poin-poin penting pernyataan Jokowi dalam kongres PSI 2025:
Dalam pidatonya, Jokowi memberi nasihat kepada PSI agar menjadikan Pemilu 2024 sebagai sebuah pelajaran dan segera mempersiapkan diri dalam menghadapi pemilu-pemilu berikutnya. Jokowi juga berharap PSI tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika Pemilu 2019 dan 2024.
“Dari dua pemilu ini, saya mendengar bahwa tentu saja dari pengalaman di lapangan, akan ada perombakan besar-besaran di tubuh PSI. Karena memang kesulitan-kesulitan itu akan membuat kita lebih baik, lebih kuat. Tantangan di lapangan juga akan membuat kita lebih mantap. Dan tahan banting,” katanya.
Jokowi berharap PSI dapat memperbaiki tata kelola partai, manajemen mikro dan makro, hingga strategi mikro dan makro. “Mestinya seperti itu. Memperbaiki tata kelola partai, memperbaiki manajemen partai , baik manajemen mikro maupun manajemen makronya, strategi mikro maupun strategi makronya, semuanya diperbaiki.”, ujar mantan Gubernur DKI tersebut.
Dia yakin dengan perubahan dan kekuatan yang ada, suara PSI akan naik tiga kali lipat dalam Pemilu 2029. “Hitungan saya di 2029 mungkin bisa tiga kali lipat. InsyaAllah asal semuanya, manajemennya, disiapkan mulai dari sekarang. Siapa yang di kota, siapa yang di provinsi, siapa yang di pusat. Betul-betul disiapkan sejak dini sehingga calon, calegnya itu mempersiapkan diri mulai dari sekarang,” tutur Jokowi.
2. Konsep Partai Super Terbuka
Jokowi menanggapi konsep partai terbuka yang diusung PSI. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan keputusan PSI menjadi partai super terbuka yang memprioritaskan kepemilikan bersama antarsesama anggota partai akan mendorong semangat dan kerja-kerja partai dalam meraih suara dalam pemilihan umum mendatang. Menurutnya, konsep partai politik super terbuka masih perlu dimatangkan terlebih dahulu.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan hal penting lainnya adalah adanya pemilihan raya, ada pemilihan ketua yang dilaksanakan dengan e-voting dengan seluruh anggota berpartisipasi merupakan salah satu bentuk dari konsep partai super terbuka.
Jokowi menegaskan PSI bukan milik segelintir golongan, elite ataupun keluarga. Dia menegaskan, PSI adalah milik seluruh pengurus, anggota dan kader. Menurutnya, seluruh pengurus berperan membesarkan partai karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai.
“Pertama, PSI sudah memilih sebagai sebuah partai super Tbk. Artinya apa? Super Tbk itu artinya apa? Saham partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus, seluruh anggota, seluruh kader. Tidak ada kepemilikan elit, tidak ada kepemilikan keluarga. Semua memiliki saham yang sama, dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader Itu bersama-sama ikut membesarkan partai. Karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai,” ujar Jokowi.
4. Dukungan Penuh untuk PSI
Di akhir pidato, Jokowi berharap PSI dapat menjadi partai besar pada 2034. Namun, dia menegaskan kerja keras mesin partai tetap diperlukan secara bertahap dari 2029 sampai 2034. “Tapi, jangan tergesa-gesa. Ada step-step-nya. Belum (besar) di 2029, feeling saya akan mulai di 2034 dengan catatan semuanya bekerja keras,” ujar dia.
Terakhir, Jokowi mendukung penuh PSI mencapai target tersebut. “Oleh sebab itu, saya akan full mendukung PSI. Oleh sebab itu, oleh sebab itu, saya akan bekerja keras untuk PSI”, kata Jokowi.
Selain membahas hal-hal yang bersifat sangat substantif, Jokowi pun sempat menyinggung terkait perubahan logo partai, dari yang sebelumnya menggunakan dua elemen, yaitu tangan menggenggam dan mawar merah, menjadi gajah. Jokowi menyebut logo gajah sebagai lambang ilmu pengetahuan yang direpresentasikan oleh PSI sebagai partai cerdas.
“Terakhir logo gajah, logo gajah ini adalah lambang ilmu pengetahuan. Artinya PSI adalah partai cerdas. Anggotanya, kadernya adalah kader-kader yang cerdas, anggota-anggota yang cerdas. Gajah juga melambangkan, selain ilmu pengetahuan juga kebijakan. Tapi yang paling penting, gajah itu kuat dan besar,” kata Jokowi
Kongres PSI pada hari kedua direncanakan akan dihadiri Prabowo-Gibran dan ratusan ribu kader partai yang akan memenuhi Gedung Edutorium K.H Ahmad Dahlan UMS, Solo, Jawa Tengah.
Andi Adam Faturahman, Septhia Ryanthie, dan Zulkifli Ramadhani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Kegusaran Prabowo dan Partai-partai Politik Setelah Pemisahan Pemilu