Logo

6 Ribu Bayi Meninggal Tiap Tahun karena Kelainan Jantung Bawaan


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pelayanan kesehatan jantung di Indonesia masih sangat minim. Setiap tahun, kata dia, sekitar 6 ribu bayi meninggal karena kelainan jantung bawaan.

“Setiap tahun ada 12 ribu bayi yang butuh operasi jantung bawaan. Tapi yang bisa kita tangani hanya sekitar 6 ribu. Jadi 6 ribu bayi meninggal setiap tahun,” kata Budi Gunadi dalam acara Program Akselerasi Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tenaga Medis di gedung Kemendiktisaintek, Jakarta Selata, Selasa, 22 Juli 2025.

Padahal, Budi mengatakan, operasi tersebut seharusnya bisa menyelamatkan nyawa mereka.

Ia menegaskan kematian ribuan bayi tersebut bukan terjadi karena tenaga medis tidak mampu, melainkan karena minimnya jumlah dokter dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang memadai di berbagai daerah.

Fakta itu disampaikan Budi dalam konteks refleksi atas berbagai tantangan layanan jantung di Indonesia. Ia juga menyoroti bahwa penyakit jantung dan stroke kini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 750 ribu hingga 900 ribu orang in step with tahun.

Dalam upaya memperbaiki layanan, Budi mengatakan Kementerian Kesehatan sejak 2022 mulai mendorong pemerataan layanan jantung ke tingkat kabupaten/kota, terutama untuk menangani serangan jantung dalam masa krusial atau golden length delapan jam.

Budi menyebut, pada 2022 hanya 43 dari 514 kabupaten/kota yang memiliki layanan jantung memadai. Namun hingga pertengahan 2025, jumlah itu telah bertambah menjadi 112 kabupaten/kota. Meski demikian, ia mengakui masih banyak daerah tertinggal yang belum tersentuh layanan dasar ini.

“Di rumah sakit milik Kemenkes di Ambon saja, kalau ada yang kena serangan jantung, kita hanya bisa berdoa. Karena aksesnya jauh. Sehingga hanya bisa berdoa selama perjalanan bisa diselamatkan,” kata Budi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *