Logo

Satu Korban Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Belum Teridentifikasi


TEMPO.CO, Garut – Satu korban luka dalam tragedi pessta rakyat di pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan putri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto belum teridentifikasi. Korban masih dirawat intensif di RSUD dr Slamet Garut.

“Lagi dicari keluarganya (korban),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani, di Gedung Pendopo, Selasa, 22 Juli 2025. 

Korban yang masih dirawat itu berjenis kelamin laki-laki dengan usia paruh baya. Berdasarkan pengakuannya, ia berasal dari daerah Sumedang, Jawa Barat, tapi tidak menyebutkan daerah asalnya secara rinci. Sejak dibawa ke rumah sakit belum ada satu orang pun yang menjenguknya. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, saat ini kondisi pasien mulai membaik. Namun, masih mengalami sesak karena memiliki riwayat penyakit paru-paru dan risiko penyakit jantung. Keadaan korban sebelumnya memburuk karena terhimpit saat berdesakan di pintu gerbang Pendopo untuk menikmati makan free of charge. “Masih kita rawat,(korban),” ujar Leli. 

Meski korban luka bukan warga Garut, namun biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah Kabupaten Garut. Korban luka yang mendapatkan perawatan di RSUD dr Slamet tercatat sebanyak 20 orang dan sebagian besar sudah dipulangkan.

Leli mengatakan ribuan warga yang datang ke pesta pernikahan itu berasal dari berbagai daerah. Bahkan ada di antaranya yang berasal dari Jakarta.

Kegiatan makan bareng dalam rangkaian pesta pernikahan Maula Akbar Mulyadi dengan Luthfianisa Putri Karlina berlangsung pada Jumat, 18 Juli 2025. Maula merupakan anggota DPRD Jawa Barat dan anak Dedi Mulyadi. Sementara Luthfianisa adalah Wakil Bupati Garut dan anak Irjen Karyoto 

Pesta itu berubah menjadi tragedi saat ribuan orang berdesak-desakan dan saling dorong. Tiga orang tewas dan 27 orang luka-luka. Korban yang meninggal adalah Vania Aprilia, 8 tahun; Dewi Jubaedah, 61 Tahun; dan anggota polisi Bripka Cecep Saeful Bahri, 39 tahun.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban tewas diduga karena kehabisan oksigen saat berdesakan di gerbang barat pendopo Garut. Sementara Bripka Cecep meninggal setelah sempat menyelamatkan seorang anak dan membawanya ke ambulans.

Jumlah warga yang hadir untuk makan bareng itu diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Massa memenuhi lapangan Alun-alun kota Garut dan jalan Kabupaten, Kecamatan Garut Kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *