Logo

Prabowo Subianto: Demokrasi Penting… | pace.co


TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengutarakan pandangannya soal demokrasi. Menurut dia, demokrasi adalah prinsip penting dalam bernegara. Namun, Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai sistem demokrasi sepatutnya dilaksanakan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.

Prabowo mengungkapkan sikapnya itu saat memberi pidato dalam Peringatan Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kepala Negara hadir sebagai undangan dalam acara salah satu partai koalisi pemerintah tersebut.

Dalam pidatonya, Prabowo berbicara soal tujuan bernegara. “Tujuan negara adalah rakyat yang merasa aman, rakyat yang sejahtera, rakyat yang tidak ada kemiskinan, rakyat yang tidak lapar,” kata Prabowo dalam acara yang berlangsung di Jakarta Conference Heart, Gelora, Jakarta pada Rabu, 23 Juli 2025.

Kemudian, mantan komandan jenderal Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia itu mengungkit pentingnya demokrasi secara prinsip. “Demokrasi penting. Demokrasi yang formal, demokrasi yang normatif, tapi rakyat tidak punya rumah yang baik, rakyat yang lapar, anak-anak yang stunting, mereka yang tidak bisa cari pekerjaan, ini bukan tujuan bernegara bagi saya dan bagi semua orang waras,” kata dia seperti dikutip dari siaran media sosial PKB.

Prabowo lalu membicarakan tujuan bernegara yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. “Di pembukaan UUD 1945 jelas, tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” kata dia.

“Melindungi dari kemiskinan, melindungi dari kelaparan, melindungi dari ketidakadilan. Tujuan bernegara memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ucap dia.

Pidato tersebut bukan pertama kalinya Prabowo membicarakan demokrasi. Dalam pidato inaugurasinya pada 20 Oktober 2024, Prabowo menyinggung soal konsep demokrasi yang dia percaya.

Ketika itu, Prabowo mengatakan para pendiri bangsa menginginkan Indonesia menjadi negara yang berdemokrasi. “Tapi marilah kita sadar bahwa demokrasi kita harus demokrasi yang khas untuk Indonesia, yang cocok untuk bangsa kita,” kata Prabowo saat menyampaikan pidato perdananya sesuai pelantikan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Prabowo menyebut demokrasi di Indonesia harus santun, tanpa permusuhan, dan mengoreksi tanpa mencaci. “Demokrasi di mana beda pendapat harus tanpa permusuhan, demokrasi di mana mengoreksi harus tanpa caci-maki, bertarung tanpa membenci, bertanding tanpa berbuat curang,” ujarnya.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Bisakah Masyarakat Sipil Menjadi Penyeimbang Kekuasaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *