Peringatan Hari Anak Nasional 2025, Societa Indonesia Perkuat Resiliensi Anak
TEMPO.CO, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN 2025), Societa Indonesia mengajak anak-anak, khususnya di wilayah Cianjur, untuk memperkuat resiliensi. Resiliensi adalah kemampuan anak untuk bertahan, dan jika ada masalah atau kesulitan, bisa segera pulih.
Acara HAN 2025 diselenggarakan di lingkungan Pendopo Bupati – Taman Pancaniti, Cianjur pada Rabu, 23 Juli 2025. Societa Indonesia, yang merupakan lembaga kesejahteraan sosial dan praktik bersama pekerja sosial, membuka gerai layanan pengasuhan dan psikososial.
Pelaksanaan kedua layanan itu didukung oleh Pace Media Team, Lazis Darul Hikam, dan Yayasan Aid Islami Indonesia (YRII). Turut berkontribusi pula Dinas Kesehatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut yang menyelenggarakan kegiatan gosok gigi masal, pemeriksaan/penanganan keluhan gigi, khitanan, dan makanan bergizi free of charge. Societa Indonesia berkolaborasi juga dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur dan organisasi serta elemen masyarakat setempat.
Menurut Ketua Societa Indonesia Wawan Setiawan, penyelenggaraan kedua layanan itu difasilitasi oleh para pekerja sosial, pendamping rehabilitasi sosial, panti sosial, dan pilar-pilar sosial Cianjur, termasuk relawan dari mahasiswa psikologi Universitas Indonesia Maju (UIMA).
“Societa Indonesia mengharapkan pemberian layanan ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan anak dalam menghadapi tantangan dan membangun ketangguhan diri,” dia menuturkan.
Dalam lingkungan yang terus berubah dan serba virtual, Wawan mengimbuhkan, resiliensi menjadi kunci penting dalam membantu anak-anak untuk menghadapi berbagai tantangan dan meraih potensi terbaik dalam kehidupannya.
Di gerai layanan pengasuhan dan psikososial disediakan juga kegiatan edukasi, inspirasi pengalaman, permainan, dan konsultasi dari profesional psikologi serta pekerja sosial.
Wawan optimistis, keikutsertaan anak-anak bersama orang tua atau pendampingnya di layanan pengasuhan dan psikososial akan memberi ruang untuk berekspresi. Kesempatan ini sebagai momentum bagi anak-anak untuk belajar berkolaborasi, memperkuat koneksi sosial, membangun kepercayaan diri, ketahanan psychological, maupun kemampuan adaptasi.
“Hal tersebut penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan serta peningkatan resiliensi anak.”