Logo

Rekan Kuliah Jokowi di UGM Siap Jadi Saksi Sidang


TEMPO.CO, Yogyakarta — Mustoha Iskandar, rekan satu angkatan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), mengatakan dirinya telah diperiksa sebagai saksi kasus dugaan ijazah palsu Jokowi. Mustoha menyebutkan sejumlah rekan angkatan Jokowi sudah ada yang ikut diperiksa dan hasil pemeriksaan masuk BAP (berkas acara pemeriksaan). “Sudah pasti akan ikut sidangnya lah kalau diperlukan, sudah banyak yang dipanggil polisi sebagai saksi,” kata Mustoha di sela-sela acara reuni Fakultas Kehutanan ke-45 UGM di aula fakultas tersebut, Sabtu 26 Juli 2025. 

Mustoha termasuk salah satu rekan angkatan Jokowi yang dipanggil sebagai saksi dan memberikan keterangan di Polda Metro Jaya. Kasus tersebut ditangani oleh Polda Metro Jaya.

Namun, Mustoha enggan membeberkan apa saja pertanyaan penyidik kepadanya soal pemanggilannya. Yang pasti, kata dia, rekan seangkatan Jokowi sudah siap menjadi saksi dalam kasus yang menjerat mantan Wali Kota Solo itu.

“Kami semua siap jadi saksi. Keterangan saksi itu adalah alat bukti nomor satu. Masa kita mau berbohong? Orang yang menuduh dan ngomong kami teman-teman setingan hanya demi seorang Jokowi, itu tidak waras,” kata dia.

Soal ijazah Jokowi, Mustoha memastikan yang dipegang Jokowi adalah ijazah asli seperti yang dimiliki dirinya dan rekan rekan satu angkatannya. “Bagaimana enggak pasti, lha wong teman-temannya masih banyak saksi hidup. Silakan tanya satu according to satu,” tutur Mustoha.

Merespons pelaporan Rismon Sianipar atas dugaan skripsi palsu Jokowi ke Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta yang menuding penyebaran berita bohong Jurusan Teknologi Kayu di Fakultas Kehutanan UGM, Mustoha pun menjelaskannya. Mustoha mengatakan, saat awal-awal berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM belum ada jurusan-jurusan. “Penjurusan itu baru ada di semester-semester akhir. Jadi itu lebih ke konsentrasi mata kuliahnya dan juga topik skripsinya,” kata dia. 

Mustoha menjelaskan, saat itu dia konsentrasi mengambil mata kuliah yang berhubungan dengan tanam- menanam dan juga meneliti diameter, pertambahan daun dari kecil sampai berapa meter. Maka, kata dia, saat itu lantas disebut mengambil Jurusan Silvikultur.

Kemudian, Mustoha melanjutkan, ada yang meneliti masalah ekonomi lalu disebut mengambil jurusan ekonomi hutan. “Ada juga yang mengambil mata kuliah yang mengurusi soal kayu, disebutnya teknologi kayu. Jadi, bukan berarti teknologi kayu itu lantas memang jurusannya,” kata dia.

Dia menegaskan, teknologi kayu itu lebih ke soal peminatan. Hanya saja secara formal, kata Mustoha, namanya adalah jurusan teknologi hasil hutan. Tetapi, orang lebih suka menyebutnya teknologi kayu karena hasil hutan, yang utamanya adalah kayu. Mustoha pun menuding balik pelapor skripsi Jokowi salah sasaran hinggga sampai membawa persoalan itu ke polisi. “Saya masih mahasiswa kehutanan dulu. Saya lebih tahu lah,” kata dia

Jokowi hadir dalam acara reuni ke-45 Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, Sabtu, 26 Juli 2025. Dia mengatakan tak habis pikir sejumlah pihak menyerangnya dari berbagai proses kuliah yang dijalani. “Setelah ijazah, lalu ke skripsi, kini ke KKN (kuliah kerja nyata) yang diragukan,” kata Jokowi. Dia lantas menceritakan, semua proses kuliahnya itu dijalani bersama-sama semua dengan 87 rekannya angkatan 1980. Jokowi sendiri mengaku lulus tahun 1985.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *