Selain Tudingan Ijazah Palsu, TPUA Akan Persoalkan Kasus Jokowi Lainnya
TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah mengatakan tudingan ijazah palsu Jokowi adalah pintu masuk untuk masuk ke kasus-kasus lain selama Jokowi menjabat sebagai presiden RI.
“Jadi yang paling dekat dan paling mudah adalah soal ijazah palsu. Jadi ketika nanti ini terbukti, maka akan menjadinya efek domino,” kata Rizal kepada Pace, Jumat, 18 April 2025.
Menurut Rizal, upaya membongkar ijazah palsu presiden ke-7 itu justru akan menjadi pintu pembuka untuk kasus besar lain. Ia mengatakan ijazah palsu adalah dimulainya kejahatan korupsi berupa rekayasa dokumen.
Efek domino yang dimaksud Rizal antara lain kasus KM 50 penembakan anggota FPI, kasus Rempang, penerbitan pagar laut hingga proyek PIK 2.
Rizal menjelaskan bahwa membuktikan ijazah palsu Jokowi justru akan berefek luas, bukan mengalihkan atau menghambat isu besar lainnya. “Justru ini bisa menjadi prioritas dan pembuka pintu bagi membongkar kejahatan-kejahatan Jokowi lainnya,” kata dia.
Tim kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, belum merespons konfirmasi Pace soal upaya hukum lebih lanjut terhadap penuding ijazah palsu Jokowi.
Sebelumnya, tim kuasa hukum Jokowi sedang mengkaji untuk menguggat mereka yang telah menuding ijazah Jokowi palsu. Kendati sudah mengantongi beberapa nama yang potensial, tim kuasa hukum Jokowi masih enggan mengungkap identitas mereka.
“Sudah ada beberapa (nama), hanya kami belum berani buka sebelum kami ambil (langkah) ke polisi,” ujar salah satu kuasa hukum Jokowi, Firmanto Laksana, kepada Pace pada Selasa, 15 April 2025.
Firmanto beralasan, saat ini pihaknya masih mengkaji bukti-bukti tudingan yang dilontarkan beberapa orang. Ia mengklaim nama-nama yang akan kemungkinan digugat itu akan diungkap dalam waktu dekat.
“Bisa pekan ini, bisa pekan depan, karena kami sedang mencermati beberapa hal,” ucap Firman.
Ia meyakini tuduhan itu merupakan tudingan tidak berdasar karena Universitas Gadjah Mada telah mengonfirmasi bahwa ijazah Jokowi itu asli.
Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini.