Hutama Karya Peringati Hari Bumi, Tanam 1.980 Pohon
INFO NASIONAL – PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya menggelar program penanaman 1.980 pohon di dua wilayah berbeda. Penanaman ini dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia yang mengangkat tema “Our Energy, Our Planet”.
Dua wilayah itu, pertama di Jawa Tengah. Sebanyak 1.340 bibit pohon durian Musang King dan durian Blackthorn ditanam di Desa Giling, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati. Bibit pohon tersebut diserahkan secara simbolis kepada Kelompok Tani Makmur Mandiri melalui dua seremoni.
Seremoni pertama yakni penanaman simbolis di Joglo Durian milik native hero Agus Widodo—penyedia bibit dalam program ini—dan kedua, seremoni penyerahan bantuan di Pendopo Kabupaten Pati oleh Kepala Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Hutama Karya Agus Kosasih. Kegiatan ini dihadiri Bupati Pati Sudewo, Kepala Dinas Pertanian Nikentri Meiningrum, Asisten Ekonomi Pembangunan Nasikun, serta perangkat desa dan tokoh masyarakat.
“Kami memilih jenis pohon produktif seperti durian bukan hanya karena manfaat ekologisnya, tetapi juga potensi ekonomi yang dapat dimaksimalkan oleh masyarakat,” kata Government Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, Selasa 22 April 2025.
Melalui kerja sama dengan Kelompok Tani Makmur Mandiri, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekaligus menjadi fashion sinergi antara inisiatif hijau dan pemberdayaan masyarakat.”
Sementara wilayah penanaman kedua yakni di Sumatera. Terdapat 640 pohon terdiri dari pohon mangga, mahoni, pucuk merah, ketapang kencana, dan trembesi ditanam di sepanjang Ruas Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung. Penanaman di wilayah ini sebagai bagian dari pembukaan program “HK Hadir di Sumatera” yang juga rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-64 Hutama Karya. Penanaman dilakukan secara simbolis oleh Ketua HK Hadir di Sumatera Taufiq Hidayat dan Department Supervisor Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung Arief Yeri di Interchange Gunung Batin pada Rabu, 23 April 2025.
“HK Hadir di Sumatera merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi strategis dan berkelanjutan di Pulau Sumatera,” kata Adjib. Tidak hanya terbatas pada pembangunan dan pengelolaan infrastruktur jalan tol, inisiatif ini hadir sebagai upaya proaktif untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan masyarakat serta menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif di wilayah operasional.
Pemilihan jenis pohon seperti ketapang kencana dan trembesi didasarkan pada kemampuannya menyerap karbon yang tinggi, sehingga optimum berfungsi sebagai paru-paru di tengah aktivitas kendaraan bermotor. Program ini juga mendapat dukungan dari berbagai instansi yang merespons ajakan Hutama Karya untuk mengganti tradisi pengiriman karangan bunga menjadi pemberian bibit pohon, mencerminkan semangat kolaboratif lintas sektor dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dengan hampir seluruhnya mengganti karangan bunga dengan mengirimkan bibit pohon. Konversi ucapan selamat menjadi kontribusi hijau seperti ini sangat berarti, baik secara simbolik maupun ekologis. Semoga langkah ini dapat menginspirasi gerakan yang lebih besar di masa mendatang,” kata Adjib Al Hakim.
Selain program HK Peduli Lingkungan, dalam time table, HK Hadir di Sumatera juga akan dilakukan program HK Peduli Pendidikan berupa bantuan web free of charge kepada sekolah-sekolah di sekitar wilayah jalan tol dan HK Peduli Kreatif berupa dukungan fasilitas tenant UMKM di leisure space yang akan dilaksanakan pada 2-3 Mei 2025 mendatang.
Penanaman pohon menurut Adjib adalah salah satu pendekatan paling esensial dalam mendukung pencapaian Internet 0 Emission (NZE) karena vegetasi berperan signifikan dalam menyerap emisi karbon dioksida dari atmosfer serta meningkatkan kualitas udara. Indonesia menargetkan pencapaian NZE pada 2060. “Khususnya penanaman di space jalan tol memiliki fungsi ganda, yakni sebagai penyerap karbon dari emisi kendaraan dan sebagai buffer zone ekologis yang memperkuat integrasi infrastruktur dengan alam,” kata Adjib. Adapun Program Hutama Karya sekaligus untuk mewujudkan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran poin ke-8 tentang pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan hidup. (*)