Logo

Ahli Paru Ingatkan Perlunya Replace Formulasi Vaksin Covid-19 saat Lonjakan Kasus


TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, meminta Kementerian Kesehatan untuk memberikan kejelasan ihwal vaksin yang sesuai untuk menangkal lonjakan Covid-19 di Asia Tenggara.

Tjandra mengatakan, negara-negara tetangga Indonesia sedang mengalami peningkatan kasus Covid, termasuk yang terdekat di Singapura. Kementerian Kesehatan Singapura pun telah menyampaikan penjelasan resmi bahwa varian utama yang beredar di sana adalah LF.7 dan NB.1.8, keduanya bagian dari varian JN.1. Pemerintah Singapura juga menegaskan bahwa JN.1 ini adalah varian yang digunakan dalam formulasi vaksin Covid-19 yang mereka gunakan di Singapura. 

“Sehubungan hal itu, akan baik kalau kita di Indonesia juga mendapat penjelasan tentang vaksin Covid-19 jenis apa yang tersedia dan dapat digunakan di negara kita sekarang,” kata Tjandra kepada Pace, Sabtu, 7 Juni 2025.

Adjunct Professor Griffith College Australia ini mengatakan, kejelasan tentang jenis vaksin ini sejalan dengan penjelasan laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster COVID-19 tetap direkomendasikan. Kemenkes menyatakan vaksinasi booster diperuntukkan terutama bagi mereka yang belum mendapatkannya atau termasuk dalam kelompok rentan seperti lansia dan komorbid. 

“Akan baik kalau kita di Indonesia memang juga mendapat vaksin yang diformulasikan sesuai dengan varian yang sekarang beredar di negara kita. Jadi akan betul-betul tepat sasaran seperti dilakukan di Singapura,” katanya. 

Tjandra juga mendorong pemerintah untuk merinci siapa yang perlu mendapat vaksin Covid-19.  Di Singapura, kata Tjandra, Kementerian Kesehatannya menyebutkan yang perlu divaksin di sana adalah mereka yang ada risiko tinggi terkena Covid-19 yang berat, seperti lansia berusia 60 tahun ke atas, rentan secara medik, mereka yang tinggal di semacam rumah jompo (elderly care amenities).

“Jelas pada mereka-mereka ini dianjurkan mendapat vaksin lagi sekitar setahun sesudah vaksin Covid-19 terakhir mereka terima. Jadi jelas tentang waktu kapan waktunya vaksinasi diberikan,” ucap Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini 

Tjandra mengungkapkan, selain kelompok di atas, pemerintah Singapura juga menyatakan bahwa para petugas kesehatan juga dianjurkan mendapat vaksin Covid-19. Masyarakat umum usia 6 bulan ke atas yang ingin divaksin juga dipersilakan. 

Singapura juga merinci di mana masyarakat bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Kemenkes Singapura mengatakan warga bisa mendapat vaksin di klinik More fit SG Basic Practitioner dan poliklinik, yang secara jelas dicantumkan hyperlink mendapatkannya.

“Semoga COVID-19 tidak terus merebak luas, dan tentu diharapkan agar anjuran Kementerian Kesehatan kita untuk vaksinasi booster dapat diikuti dengan penjelasan lanjutan yang lebih rinci, antara lain tentang jenis vaksin yang digunakan, kapan waktunya dan dimana hari-hari ini kita bisa mendapatkannya,” ujar Tjandra. 

Peningkatan kasus Covid-19 kembali membayangi Asia. Thailand, Malaysia, Hong Kong, dan Singapura melaporkan lonjakan infeksi akibat varian baru turunan Omicron. Kementerian Kesehatan pun menerbitkan surat edaran kewaspadaan bernomor SR.03.01/C/1422/2025 pada Jumat, 23 Mei 2025.

“Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah,” demikian kutipan dari surat yang ditandatangani Dirjen P2P, Murti Utami. 

Kementerian Kesehatan mencatat, Thailand sedang digempur varian XEC dan JN.1, sementara Singapura didominasi LF.7 dan NB.1.8, keduanya merupakan subvarian JN.1. Di Hong Kong varian JN.1 masih mendominasi, dan Malaysia dilaporkan menghadapi XEC yang juga turunan dari JN.1.

Berbeda dengan negara tetangga, situasi di Indonesia relatif terkendali. Kemenkes melaporkan tren penurunan kasus. Dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi hanya tiga kasus di minggu ke-20 dengan tingkat positif 0,59 persen. Varian yang beredar di Tanah Air saat ini adalah MB.1.1 yang termasuk dalam turunan varian Omicron.

Kendati demikian, Kemenkes tetap mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. Surat edaran juga menegaskan pentingnya deteksi dini, pemetaan, hingga meminta dinas kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan untuk kembali menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat. Langkah ini mengingatkan pada masa awal pandemi pada 2020, di mana kampanye jaga jarak, cuci tangan, dan masker kembali digalakkan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan telah terjadi peningkatan kasus Covid-19. Namun ia tidak menyebutkan angka dan daerah yang angkas kasus Covid-19 meningkat. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik.

“Tapi ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Juni 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *