Logo

Natalius Pigai Minta Kasus Teror Mahasiswa Papua di Bali Diproses Objektif


TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai mengambil sikap terhadap kasus teror dua mahasiswa Papua di Bali yang dikirimi paket berisi kepala babi busuk. Ia menyatakan telah menginstruksikan jajarannya di Bali untuk turun langsung menindaklanjuti kasus tersebut.

“Untuk mahasiswa Papua di Bali, barusan saya perintahkan staf saya di Bali agar mendatangi dan menanyakan mahasiswanya. Apa yang mendasari adanya teror babi dan dilakukan oleh siapa,” ujar Natalius Pigai dalam pernyataan tertulis kepada Pace pada Senin, 9 Juni 2025.

Natalius menegaskan bahwa siapa pun yang terlibat dalam aksi teror tersebut harus diproses secara adil dan tidak akan mendapat toleransi dari negara.

“Siapapun pelakunya kami tidak akan toleransi agar diproses secara objektif, profesional, dan bertanggung jawab,” lanjutnya.

Sebelumnya dua mahasiswa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Wemison Enembe dan Yuberthinus Gobay, menerima paket kardus pada Jumat, 6 Juni 2025. Paket tersebut mencantumkan nama mereka serta keterangan buku “Papua Bergerak”, namun saat dibuka justru berisi bangkai kepala babi dan tanah.

Peristiwa tersebut memicu ketakutan dan tekanan psikologis bagi kedua korban dan kalangan mahasiswa Papua di Bali. Meski dalam kondisi fisik yang baik, para mahasiswa mengaku merasa tidak nyaman dalam beraktivitas, waspada terhadap orang asing, dan kehilangan rasa aman.

Natalius memastikan pihaknya akan memantau proses penanganan kasus ini melalui staf Kementerian HAM di Bali. Ia menyebut peristiwa tersebut sebagai salah satu dari dua kasus yang menjadi fokus pemantauan kementeriannya hari ini.

“Ada dua kasus juga hari ini sedang ditangani selain mahasiswa Papua di Bali dan kematian mahasiswa Unila di Lampung,” pungkasnya.

Kasus kedua yang dimaksud adalah kematian Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Universitas Lampung, yang diduga meninggal usai mengikuti kegiatan kemahasiswaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *