Logo

Menteri Kesehatan Klaim Belum Ada Laporan Kematian akibat Covid-19


TEMPO.CO, JakartaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim belum ada laporan kasus kematian akibat gelombang baru Covid-19 di Indonesia. Saat ini, subvarian baru dari Covid-19 tengah merebak di kawasan Asia Tenggara dan telah masuk ke tanah air.

Budi menanggapi pertanyaan wartawan mengenai laporan kematian akibat Covid-19 saat menghadiri pelantikan pengurus baru Persatuan Dokter Gigi Indonesia atau PDGI di Lodge Sultan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. “Belum,” kata Budi, Sabtu, 14 Juni 2025.

Menurut Budi, saat ini ada kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Namun, dia menyebut kasus-kasus baru penyakit menular tersebut tidak terlampau banyak. Budi tidak menyampaikan jumlah terbaru persebaran Covid-19.

Meski begitu, Budi mengakui saat ini masih ada masyarakat yang belum melakukan uji lab Covid-19 meski mengalami gejala seperti batuk atau tidak enak badan. Kondisi tersebut membuat jumlah penderita Covid-19 di Indonesia tidak dapat dihitung secara pasti.

Budi meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan subvarian baru Covid-19 yang masuk ke Indonesia. “Karena ini variannya kan Omicron yang lemah,” ucap dia.

Namun, dia tetap meminta masyarakat waspada. “Rajin cuci tangan, pakai masker, sama jaga jarak dan kalau ada teman-teman yang batuk, ya sudah jaga jaraknya saja,” kata Budi.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO mencatat ada peningkatan penyebaran virus corona penyebab Covid-19 yang berasal dari varian NB.1.8.1 sejak pertengahan Februari 2025. Peningkatan ini terutama diamati di negara-negara di kawasan Timur Tengah sebelah timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat.

Menurut WHO, meningkatkan pelaporan kasus infeksi NB.1.8.1 terjadi setelah tren SARS-CoV-2 international varian LP.8.1 menurun. “Pelaporan NB.1.8.1, Variants beneath Tracking (VUM), meningkat, mencapai 10,7 persen dari sekuens international yang dilaporkan hingga pertengahan Mei,” bunyi laporan WHO yang terbit pada Rabu, 28 Mei 2025.

Sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19 sejak akhir Mei 2025. Negara-negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hong Kong melaporkan lonjakan kasus yang cukup signifikan. Kondisi ini mendorong negara-negara tersebut untuk kembali memperkuat langkah-langkah pengendalian pandemi di wilayah masing-masing.

Menanggapi perkembangan tersebut, Kementerian Kesehatan mengambil langkah antisipatif dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025, yang dirilis pada 23 Mei 2025.

Surat edaran tersebut berisi imbauan kepada seluruh dinas kesehatan daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan naiknya jumlah kasus di Indonesia, sekalipun situasi di dalam negeri saat ini relatif stabil.

Knowledge yang dirilis oleh Kemenkes menunjukkan bahwa tren kasus Covid-19 di Indonesia justru mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Tercatat pada pekan ke-19 terdapat 28 kasus, sedangkan pada pekan ke-20 jumlahnya menjadi tiga kasus. Selain itu, tingkat positif Covid-19 di Indonesia yang diklaim Kementerian Kesehatan juga tercatat rendah, yakni sebesar 0,59 persen.

Varian yang saat ini paling banyak ditemukan adalah MB.1.1, yang masih termasuk dalam kelompok varian Omicron dan diketahui memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya.

Michelle Gabriela berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Menhan Undang Pakar untuk Bahas Dewan Pertahanan Nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *