Rupa-rupa Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah kembali menggelar retret kepala daerah yang berlangsung mulai 22 hingga 26 Juni 2025 di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Ada 93 peserta yang dijadwalkan mengikuti kegiatan ini namun enam orang kepala daerah berhalangan hadir karena sakit.
Enam kepala daerah yang berhalangan hadir yakni; Wali Kota Serang, Bupati Mamberamo Tengah, Wakil Bupati Bengkulu Utara, Wakil Bupati Buton Tengah, Wakil Bupati Melawi, dan Wakil Wali Kota Banjarbaru. Sedangkan Gubernur Papua Pegunungan berhalangan hadir karena sang ibu wafat.
“Beliau tadi pagi sebenarnya sudah di Jakarta, saat mendengar kabar tersebut langsung kembali lagi ke daerahnya,” ungkap Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto.
Retret kedua ini bertujuan memantapkan pemahaman terhadap tugas pemerintahan serta menyelaraskan visi Presiden Prabowo Subianto. “Agar kepala daerah juga memahami gagasan besar dari Presiden Republik Indonesia untuk dapat melaksanakan dan mengakselerasikan program Asta Cita,” jelas Bima Arya, Ahad, 22 Juni 2025 di Sumedang.
Selain itu, Bima Arya mengatakan, retret menjadi momen mempererat komunikasi dan kekompakan di antara kepala daerah. “Karena semua hadir bersama wakil, agak berbeda dengan gelombang pertama. Kami berharap hari-hari yang ada di sini menambah kekompakan kepala daerah dan wakilnya,” ucapnya.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut, Bima Arya menjelaskan bahwa materi pada retret gelombang kedua sama dengan gelombang pertama yang diselenggarakan pada Februari 2025 di Magelang. “Jadi substansi materinya 100 persen sama dengan retret gelombang pertama.”
Materi tersebut terdiri dari tiga pokok substansi yaitu tentang tugas pokok kepala daerah, pemberian teori seperti misi Asta cita, serta pemberantasan korupsi dan wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Namun dapat sewaktu-waktu diberikan penambahan materi tergantung pada perkembangan terbaru terkait dengan program prioritas.
Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih telah mengonfirmasi kehadiran sebagai pemateri pada retret gelombang kedua ini. “Kami mengundang juga para Menko dan para menteri seperti yang kami undang ketika (retreat gelombang pertama) di Magelang,” kata Bima.
Pejabat tersebut antara lain, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menko Pangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Desa Yandri Susanto. Selain itu Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi juga dikabarkan akan ikut. General pemateri berjumlah 31 orang.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tidak dapat hadir pada retret gelombang kedua karena ada tugas kerja ke luar negeri dan berpotensi digantikan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kendati demikian, Bima masih belum memastikan kehadiran Gibran
Peserta retret kedua akan dibagi ke dalam tiga kelompok, antara lain, kepala daerah yang sudah dilantik namun belum sempat mengikuti gelombang pertama, kepala daerah yang sebelumnya menghadapi sengketa hasil Pilkada tetapi akhirnya tuntas, dan kepala daerah hasil pemungutan suara ulang (PSU) yang proses pelantikannya baru selesai seperti yang dikutip dari Antara, Ahad, 22 Juni 2025.
Bima Arya memastikan kepala daerah yang tidak mengikuti retret gelombang pertama di Magelang hadir pada retret kedua seperti Gubernur Bali. “Hadir, Insya Allah hadir (Gubernur Bali). Jadi ada yang ketika di Magelang itu tidak ikut,” katanya saat konferensi pers di Gedung Kemendagri, Senin, 16 Juni 2025.
Saat itu Gubernur Bali berhalangan hadir karena karena situasi inside Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang sedang prihatin atas penahanan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Daniel Ahmad Fajri turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Kisah Warga Indonesia di Tengah Perang Iran-Israel