Pratikno Kunjungi Jokowi Saat Ulang Tahun. Bagaimana Kedekatan Keduanya?
TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Presiden Joko Widodo dikunjungi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno dalam suasana ulang tahunnya yang ke-64 pada Ahad, 22 Juni 2025. Pratikno bersama istri, Siti Faridah, tiba di rumah Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, sekitar pukul 10.00.
Pertemuan eks Menteri Sekretaris Negara atau Mensesneg periode 2014-2024 dengan Presiden ke-7 RI Jokowi tersebut berlangsung secara tertutup di dalam kediaman selama sekitar 1,5 jam. Selepas itu, tampak Pratikno keluar rumah mantan Wali Kota Solo tersebut dan langsung masuk ke dalam mobil meninggalkan lokasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini adalah persamuhan kedua antara keduanya setelah Jokowi purnatugas. Sebelumnya, saat momentum Lebaran 2025, Pratikno juga mengunjungi Jokowi dalam suasana Idul Fitri pada Senin, 31 Maret 2025. Ditemui usai kunjungan, Pratikno mengaku pertemuannya dengan eks Gubernur Jakarta itu hanya saling bercerita tentang keluarga.
“Cerita tentang cucu-cucu. Kan Pak Presiden Jokowi jadi saksi nikah tiga putri saya. Cerita tentang ‘Oh yang putri nomor satu itu sudah punya anak berapa? Putri yang kedua? Yang ketiga? Cerita itu saja, yang berkepanjangan,” ujar mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu kepada wartawan, Senin.
Kala itu, Menteri PMK ini menepis ada pembicaraan soal kondisi pemerintahan. Sebab menurutnya, nuansa saat itu merupakan momentum Lebaran. Ia juga membantah adanya pembahasan soal Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, ia juga mengaku tak mendapatkan titipan pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto untuk Jokowi.
“Oh nggak lah kan Pak Jokowi masih sering bertemu dengan Pak Prabowo jadi kan nggak perlu (titip pesan) lewat siapa pun,” kata dia.
Kedekatan Jokowi dan Pratikno
Dilansir dari majalah Tempo edisi 28 Januari 2024, “Pratikno: Kedekatan Saya dengan Presiden profesional“, Pratikno sebetulnya bukan pilihan pertama Jokowi untuk menduduki kursi Mensesneg. Menurut sejumlah narasumber, Jokowi semula menginginkan posisi itu diisi guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau Fisipol UGM, Cornelis Lay.
Pratikno diangkat menjadi Mensesneg oleh Jokowi pada 27 Oktober 2014. Ia pun tak tergantikan selama sepuluh tahun hingga pemerintahan Jokowi berakhir pada Oktober 2024. Ia menjadi orang kepercayaan Jokowi dan ikut menyukseskan berbagai agenda pemerintah. Tapi ia ditengarai juga berupaya mengegolkan berbagai agenda politik Jokowi, seperti perpanjangan masa jabatan presiden.
Tak hanya itu, Pratikno pun disebut melobi hakim Mahkamah Konstitusi (MK) agar menyetujui permohonan uji materi tentang batas usia calon presiden-wakil presiden. Lewat putusan yang dibacakan pada 16 Oktober 2023, MK membuka jalan bagi Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, untuk maju dalam pemilihan presiden atau pilpres 2024.
Tempo pernah berupaya mewawancarai Pratikno secara langsung. Namun ia memilih memberikan jawaban tertulis kepada wartawan Tempo, Daniel A. Fajri, pada Jumat, 26 Januari 2024. Pratikno tak mau menanggapi pertanyaan lanjutan untuk mendalami jawabannya. “Saya kerja,” ujarnya.
Kepada Tempo, Pratikno mengaku dirinya dan Jokowi merupakan satu angkatan saat menempuh pendidikan tinggi di UGM, namun beda fakultas. Walau satu angkatan, ia mengatakan interaksi baru terjadi setelah Jokowi jadi Wali Kota Solo dan dirinya merupakan dosen dan peneliti di Fisipol UGM. Cornelis yang mengenal Pratikno kepada Jokowi.
“Meskipun beda fakultas, kami satu angkatan kuliah di Universitas Gadjah Mada. Tapi interaksi saya dengan Pak Jokowi terjadi saat saya menjadi dosen dan peneliti di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM dan beliau sebagai Wali Kota Solo. Kedekatan saya dengan Presiden Jokowi adalah kedekatan profesional, kedekatan antara atasan dan bawahan,” kata Pratikno.
Menjelang Jokowi lengser, Pratikno pun memberikan pujian untuknya. Pratikno punya kesan mendalam setelah menjadi pembantu Kepala Negara selama 10 tahun terakhir. Ia menilai Jokowi sebagai sosok yang sangat pekerja keras. Jokowi disebutnya sudah mulai bekerja pukul 8 pagi dan istirahat jam 10 malam.
“Beliau itu kerja keras, luar biasa,” kata dia, Selasa, 8 Oktober 2024. “Apalagi kalau nginep di Jakarta. Aduh, nginep di Jakarta berarti jam 8 saya harus stand by. Apalagi dulu Beliau kan tinggal di Wisma. Pagi-pagi sudah di Istana Merdeka, nanti malam jam 10 baru masuk kembali ke Ismer.”
Pratikno pun mengungkapkan keengganannya menginap di Jakarta lantaran harus mengikuti pola waktu kerja Jokowi tersebut. Hal ini sempat membuatnya berseloroh kepada Jokowi bahwa dirinya lebih senang pulang ke rumah, kendati harus terjebak macet saban hari.
“Saya sampai bilang, ‘Pak, saya itu lebih indah lho, walaupun macet itu sempat pulang’,” katanya.
Menurut Pratikno, Jokowi saat awal-awal menjabat memang tak pernah pulang. Hingga beberapa bulan lamanya, Jokowi memilih menginap di Wisma Istana Merdeka. Jokowi kemudian akhirnya memutuskan tinggal di Istana Bogor.
“Bapak itu enggak pernah pulang. Dari Ismer, dari Wisma, nanti malam balik ke Wisma lagi, itu berapa bulan beliau ya. Kemudian akhirnya putuskan tinggal di Bogor, itu luar biasa, stamina fisiknya itu luar biasa,” ucapnya.
Pratikno juga menyoroti kecekatan Jokowi saat melakukan kunjungan kerja atau kunker ke luar kota. Dia mengaku banyak mengalami kejadian unik. Tetapi, ia memilih untuk bercerita di lain kesempatan karena terlalu banyak pengalaman menarik yang dialaminya saat mendampingi Jokowi.
“Kalau kunker jalannya cepat hahaha. Banyak kejadian unik. Nanti aku ceritakan sendiri,” ujarnya sembari tergelak.
Septia Ryanthie, Daniel A. Fajri, dan Hussein Abri berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Pratikno Sowan ke Jokowi Saat Lebaran 2025: Cerita Tentang Cucu