Fakta-fakta Evakuasi WNI dari Iran
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajaran untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran di tengah perang yang berlangsung antara Iran dan Israel. Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro mengatakan, evakuasi saat ini sedang berjalan.
“Untuk keselamatan WNI, Pak Presiden sudah memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengantisipasi dan menyelamatkan, jika ada hal-hal yang memang perlu dilakukan untuk mengevakuasi WNI yang di sana dan itu sudah berjalan,” kata dia di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 24 Juni 2025.
Teranyar, sebanyak 11 dari 97 WNI yang dievakuasi dari Iran telah tiba di Jakarta, Selasa, 24 Juni 2025 malam. Kepulangan mereka merupakan bagian dari proses evakuasi tahap pertama yang dilakukan Kementerian Luar Negeri menyusul konflik Iran-Israel yang kian memanas.
Berikut poin-poin penting evakuasi WNI di Iran:
Masih Ada 86 WNI yang Belum Tiba di Tanah Air
Sebanyak 11 WNI yang dievakuasi dari Iran telah tiba di Jakarta, Selasa malam, 24 Juni 2025. Kepulangan mereka merupakan bagian dari proses evakuasi tahap pertama yang dilakukan Kementerian Luar Negeri menyusul konflik Iran-Israel yang kian memanas.
Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Andy Rachmianto, mengatakan, general WNI yang telah berhasil dikeluarkan dari Iran berjumlah 97 orang, termasuk satu warga negara asing yang menikah dengan WNI. Dari jumlah itu, baru 11 yang tiba di tanah air. Sehingga, masih ada puluhan WNI yang belum tiba.
Dari 86 WNI itu, sebanyak 18 orang sempat mengalami gangguan penerbangan akibat penutupan wilayah udara Qatar. Sementara itu, puluhan WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan untuk pemulangan tahap selanjutnya.
Serangan Amerika Serikat terhadap Tiga Fasilitas Nuklir Iran berdampak proses evakuasi WNI
Andy menyatakan, serangan Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran telah mengganggu jalur penerbangan internasional dan berdampak pada proses evakuasi WNI dari Iran. Gangguan penerbangan terjadi setelah Qatar menutup wilayah udaranya selama beberapa jam akibat konflik tersebut.
Dampak gangguan ini langsung dirasakan dalam proses pemulangan WNI yang sudah dievakuasi dari Teheran sejak 20 Juni lalu. Sebanyak 11 WNI berhasil tiba di Jakarta, tetapi 18 WNI lainnya mengalami keterlambatan karena penerbangan mereka terganggu.
Pemerintah akan Lakukan Evakuasi Tahap Dua
Pemerintah Indonesia memutuskan akan melakukan evakuasi tahap kedua bagi WNI di Iran. Keputusan itu setelah menerima permintaan tambahan dari warga yang ingin dievakuasi. Adapun jumlah WNI yang tercatat di Iran mencapai sekitar 380 orang.
Andy mengatakan, dengan general 380 WNI tercatat di Iran dan 97 yang sudah dievakuasi, masih ada sekitar 283 WNI yang berpotensi meminta evakuasi. Meski tidak semua dari mereka akan mengajukan permintaan evakuasi.
Pemerintah Pantau Keberadaan WNI di kawasan Teluk
Pemerintah juga terus memantau keberadaan WNI di kawasan Teluk yang jumlahnya cukup banyak. Andy menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah memprediksi kemungkinan perluasan konflik ini sebagai respons Iran terhadap serangan AS ke tiga fasilitas nuklirnya.
Mengingat banyaknya WNI yang bekerja dan tinggal di kawasan Teluk, pemerintah Indonesia memprioritaskan pemantauan terhadap keselamatan mereka. Kawasan Teluk dikenal sebagai tujuan utama pekerja migran Indonesia, terutama di negara-negara seperti Arab Saudi, UAE, Kuwait, dan Qatar.
Olivia Subandi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.