Prabowo Usulkan Gencatan Senjata Type Korea untuk Perang Rusia dan Ukraina
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengatakan sempat mengusulkan proposal perdamaian berupa gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Type gencatan senjata itu seperti yang diterapkan di Semenanjung Korea. Ada zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan. Zona itu membuat kondisi damai tercipta.
“Bahkan di Korea saat ini, antara Korea Utara dan Korea Selatan ada zona demiliterisasi yang disupervisi oleh PBB. Perang Korea belum berakhir secara resmi, namun ada kondisi damai yang tercipta,” kata dia saat menjadi pembicara sesi pleno St. Petersburg Global Financial Discussion board (SPIEF) 2025, yang berlangsung di St. Petersburg, Rusia, Jumat, 20 Juni 2025 dipantau YouTube Sekretariat Presiden.
Dalam konteks perang Rusia dan Ukraina itu, Prabowo ingin ada zona demiliterisasi yang disepakati kedua negara. Mantan menteri pertahanan itu mengatakan, Rusia menyambut positif usulan tersebut.
Namun, Prabowo mengatakan banyak media dari barat yang mengkritik proposal gencatan senjata itu. Mereka bilang, Prabowo mengusulkan perdamaian di kuburuan. Padahal, Prabowo hanya ingin memberikan solusi damai. Dia ingin menyelamatkan masyarakat yang menjadi korban perang.
Sewaktu menjadi menteri pertahanan, Prabowo Subianto mengusulkan solusi damai terhadap konflik dua negara Rusia-Ukraina yang terjadi sejak Februari 2022. Dalam pertemuan Conversation Shangri-Los angeles di Singapura itu, Prabowo menyampaikan empat usulan yakni gencatan senjata di titik-titik konflik, penarikan mundur pasukan kedua pihak sejauh 15 kilometer untuk menciptakan zona demiliterisasi, pengutusan pasukan pemantau perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan penyelenggaraan referendum oleh PBB di wilayah-wilayah disebut sebagai “daerah sengketa” oleh Prabowo.
“PBB perlu mengatur dan melaksanakan referendum di wilayah-wilayah sengketa untuk memastikan secara obyektif keinginan mayoritas penduduk di berbagai wilayah sengketa tersebut,” kata Prabowo pada Sabtu, 3 Juni 2023.
Usulan Proposal Damai yang disampaikan oleh Prabowo langsung mendapat respons dari Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov. Menteri Pertahanan Ukraina menolak mentah-mentah usulan yang diajukan oleh Prabowo. Menurut dia, usulan untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina tersebut “aneh” dan berujung dengan tegas menolaknya.
Berbeda dengan Ukraina yang menolak mentah-mentah usulan Prabowo, Rusia justru menyambut proposal tersebut dengan baik.
Andika Dwi berkontribusi dalam tulisan ini
Pilihan editor: UGM Ungkap Penipuan Publikasi Ilmiah Dipatok hingga Rp 10 Juta