Logo

TPNPB-OPM Tuding TNI Mau Tutupi Pelanggaran HAM di Intan Jaya


TEMPO.CO, Papua – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menuding TNI berupaya menutupi pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

Juru bicara markas pusat TPNPB, Sebby Sambom, mengatakan Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Rudi Puruwito berupaya merekayasa identitas korban penembakan di Intan Jaya pada 18 Juni lalu, untuk menutupi pelanggaran HAM yang mereka lakukan.

“Dia (Rudi Puruwito) katakan tiga warga sipil yang ditembak adalah milisi TPNPB. Kami pastikan itu tidak benar,” kata Sebby melalui pesan singkat pada Rabu, 25 Juni 2025.

Sebby menyebut tiga warga sipil yang tewas atas nama Isak Kobogau, Alfons Kobogau, dan Johanes Tipagau bukan milisi TPNPB dari Kodap VIII Intan Jaya. Begitu juga dua korban luka lainnya atas nama Ones Kobogau dan Aner Kobogau.

Ia mengatakan para korban adalah warga sipil yang menetap di Kampung Galunggama, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Pernyataan ini juga diperkuat dengan hasil investigasi tim kemanusiaan yang terjun di Intan Jaya.

TPNPB, kata dia, menantang TNI untuk membuktikan pernyataan Pangdam XVII/Cenderawasih ihwal identitas para korban saat terjadi kontak senjata di Sugapa, Intan Jaya, 18 Juni lalu. “Jangan sampai pernyataan itu hanya sekadar upaya untuk menutupi kejahatan kemanusiaan yang dilakukan TNI,” ujar dia.

Adapun pada 18 Juni lalu, milisi TPNPB dari Kodap VIII Intan Jaya terlibat kontak senjata dengan prajurit TNI di Kampung Galunggama, Distrik Sugapa, Intan Jaya. Akibat peristiwa ini, lima orang menjadi korban, dengan rincian tiga tewas dan dua lainnya luka-luka.

Sebby menuding operasi militer yang dilakukan TNI di Sugapa, ditujukan bukan hanya untuk memukul mundur milisi TPNPB, tapi juga warga sipil. Tujuannya, agar pemukiman warga dapat dikuasai. “Agar gereja dan kampung bisa dijadikan pos militer,” kata Sebby.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi; Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan; dan Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Kolonel Winaryo belum menjawab pesan dan upaya Pace menghubungi mereka melalui sambungan telepon.

Begitu juga Bupati Intan Jaya Aner Maisini dan Ketua Tim Kemanusiaan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya Yoakim Mujizau, bersikap setali tiga uang.

Sedangkan pastor dari Suku Moni, Yeskiel Belau, mengatakan belum memperoleh informasi lanjutan ihwal identitas korban di Kampung Galunggama. Suku Moni adalah suku asli Papua yang mendiami tanah Intan Jaya.

“Apakah warga sipil atau milisi TPNPB, kami belum memperoleh informasi lebih lanjut,” kata Yeskiel melalui pesan singkat pada Rabu, 25 Juni 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *