Logo

Ada Kuota 2.500 Kursi, Ini Syarat Daftar Sekolah Swasta Free of charge di Depok


TEMPO.CO, Jakarta – Dinas Pendidikan Kota Depok akan membuka pendaftaran program sekolah swasta gratis mulai Senin, 30 Juni 2025. Program ini ditujukan bagi lulusan sekolah dasar yang ingin melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tanpa biaya, dan bisa langsung mendaftar dengan membawa dua dokumen utama, yakni Kartu Keluarga (KK) dan surat keterangan lulus.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Depok Muhammad Yusuf menjelaskan program ini terbuka bagi seluruh warga Depok, tanpa memandang standing ekonomi. “Ini kan disubsidi oleh pemkot pakai dana APBD, jadi otomatis untuk warga Depok,” kata Yusuf saat ditemui di Balai Kota Depok, Rabu malam, 25 Juni 2025.

Yusuf menegaskan, tidak ada kriteria khusus untuk mengikuti program ini. Semua lulusan SD yang memiliki KK Depok berhak mendaftar. “Program ini menjalankan amanah Mahkamah Konstitusi untuk menggratiskan sekolah. Jadi tidak ada batasan kaya atau miskin,” ujarnya.

Pendaftaran kemungkinan besar hanya akan dilakukan secara luring (offline) agar pelaksanaan lebih terkontrol. “Walaupun ini masih belum diputuskan secara resmi, tapi kami berpikir akan lebih bisa dikontrol lewat offline,” kata dia. Disdik juga tengah menyiapkan stand pendaftaran, namun masih menunggu persetujuan.

Pada tahap awal, program ini menyediakan kuota untuk 2.500 siswa yang akan disebar ke 33 SMP swasta di seluruh Depok. Seluruh sekolah peserta program telah tersebar di 11 kecamatan. Yusuf berharap, ke depan cakupan sekolah free of charge bisa meluas hingga ke seluruh 63 kelurahan di Depok.

Pemerintah Kota Depok memberikan subsidi Rp 3 juta in step with siswa in step with tahun atau sekitar Rp 250 ribu in step with bulan, menyesuaikan dengan besaran SPP masing-masing sekolah yang bervariasi dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu.

Yusuf juga menjelaskan bahwa semua SMP swasta di Depok dapat mengajukan kerja sama untuk program ini, asalkan memenuhi beberapa syarat utama. Di antaranya adalah memiliki gedung milik sendiri, izin operasional yang sah, sarana dan prasarana memadai, serta sumber daya guru yang mencukupi.

Untuk menjamin kualitas pendidikan, program ini juga akan melibatkan Universitas Negeri Jakarta sebagai mitra pendamping. “Pendampingan rencananya tiap sekolah, tapi mungkin bentuknya bukan dia jadi guru terus menerus. Mereka melakukan pendampingan untuk memastikan kualitas pembelajaran bisa berjalan dengan baik,” ujar Yusuf.

Dengan pelaksanaan program ini, Pemerintah Kota Depok berharap bisa memperluas akses pendidikan free of charge berkualitas bagi seluruh anak usia sekolah di wilayahnya, tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi.

Ricky Juliansyah berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *