Logo

Curhat Orang Tua di Depok saat Daftar Sekolah Swasta Free of charge


TEMPO.CO, Depok – Orang tua di Depok mengeluarkan curahan hati mereka di hari pertama pendaftaran program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) untuk kelas 7 tahun ajaran 2025/2026. Mereka mengaku terbantu dengan program ini.

Seperti yang disampaikan Naning Puspita Sari, 40 tahun tahun. Dia mengetahui ada program tersebut dari grup perpesanan WhatsApp keluarganya kemudian mengecek media sosial.

“Ternyata ada Rintisan Sekolah Swasta Free of charge, jadi kami mencoba untuk ikut,” kata Naning usai mendaftarkan anaknya di Aula Serbaguna Lantai 10 Gedung Dibaleka II Balai Kota Depok, Selasa, 1 Juli 2025.

Sebelumnya, Naning menggantang asa agar anaknya bersekolah di SMP negeri dekat kediamannya melalui jalur domisili, tetapi hasilnya jauh panggang dari api. Namun anaknya tidak diterima karena jarak sekolah dan domisilinya dianggap jauh.

Saat mencari sekolah swasta, Naning mendapat angin segar bahwa di tempat yang ia tuju, ternyata terdaftar program RSSG. “Kami mengkonfirmasi langsung ke sekolahnya, benar atau tidak, ternyata terdaftar,” tutur Naning.

Perempuan yang berdomisili di Kecamatan Sukmajaya ini pun bersyukur proses pendaftaran hingga persyaratannya mudah, sehingga tidak mengalami kendala. 

“Alhamdulillah cukup mudah sih untuk pendaftarannya. Saya tinggal di Sukmajaya, tapi KTP masih di Cimanggis, tidak dipermasalahkan sih yang penting KTP-nya Depok,” ujar Naning. 

Naning mengaku ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri bukan hanya ingin pendidikan yang berkualitas, tetapi dapat meringankan biaya hidup keluarganya. “Kalau ada sekolah free of charge kan alhamdulillah. Uangnya bisa dipakai buat keperluan lainnya,” ucap Naning. 

Senada dengan Naning, Ahmad Suzai, 46 tahun, merasa terbantu dengan program RSSG, karena biaya sekolah di swasta cukup memberatkan bagi karyawan swasta seperti dirinya. 

“Tahunya free of charge ya, di sekolah swasta sekarang cukup berat, apalagi anak pertama saya sekolah swasta, SPP-nya tahun ini sudah Rp230 ribu,” tutur Suzai. 

Warga Kelurahan Cilangkap, Tapos, ini pun sudah mencoba mendaftarkan anak keduanya ke SMP Negeri 16 Depok di Cimpaeun, tetapi tidak lolos. 

“Kemudian dari Kelurahan Cilangkap diarahkan ke SMP Negeri 12, tetapi secara zonasi tidak masuk, terpaksa cari swasta, alhamdulillah ada program ini,” ujar Suzai. 

Setelah mencari informasi, akhirnya bapak dua orang anak ini pun mendaftar hari pertama untuk mendapat kuota ke sekolah swasta yang sudah bekerja sama dan tidak jauh dari kediamannya. 

“Alhamdulillah tidak ada kendala dan pungutan dari program ini,” kata Suzai.

Pendaftaran sekolah swasta free of charge di Depok berlangsung hingga 5 Juli 2025. Jumlah SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang bekerja sama dengan Pemkot Depok di program ini ada 50 sekolah. Kuota untuk sekolah swasta free of charge ini ada 3.000 kursi lebih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *