Kapal Tenggelam di Selat Bali, TNI Sebut 4 Tewas dan 30 Korban dalam Pencarian
TEMPO.CO, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komando Armada II mengerahkan unsur-unsur laut dalam operasi pencarian dan pertolongan peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Penumpang atau KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Kapal yang membawa puluhan penumpang itu tenggelam imbas cuaca buruk dengan gelombang tinggi pada Rabu malam, 2 Juli 2025.
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan, tercatat 30 korban masih dalam pencarian dan empat orang ditemukan meninggal. TNI juga mencatat sebanyak 31 orang dari penumpang dan awak kapal telah diselamatkan.
“Proses evakuasi terus dilakukan secara intensif dengan prioritas keselamatan korban dan personel SAR yang bertugas,” kata Kristomei dalam keterangannya pada Kamis, 3 Juli 2025.
Dia mengatakan TNI berduka atas jatuhnya korban buntut peristiwa tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya tersebut. Kristomei mengatakan, TNI berkomitmen memberi dukungan dalam proses pencarian serta evakuasi hingga seluruh korban ditemukan.
“Misi kemanusiaan ini menjadi prioritas utama TNI, dan kami akan terus bekerja sama dengan seluruh pihak terkait secara maksimal,” ucapnya.
Adapun, kata dia, pengerahan militer dalam misi penyelamatan korban tenggelam kapal ini implementasi dari tugas operasi militer selain perang TNI. Tugas ini diatur dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI, Pasal 7 ayat 2 huruf b angka 13, yakni membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan.
Dalam operasi penyelamatan korban kapal tenggelam ini TNI mengerahkan KRI Teluk Ende, KRI Tongkol, satu pesawat udara CN 235, dua unit Kapal Angkatan Laut, satu unit Inflexible Inflatable Boat, dan tim penyelam serta personel elite dari Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa puluhan orang penumpang tenggelam di Selat Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.35 WIB. Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi mengatakan insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa puluhan penumpang tersebut saat berada dalam lintasan Ketapang-Gilimanuk.
“KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi sekitar pukul 22:56 WIB,” kata Wahyu dikutip Antara.
Menurut dia, kapal feri di lintasan Ketapang-Gilimanuk itu tenggelam sebelum sampai di Pelabuhan Gilimanuk. Wahyu menyebutkan information jumlah penumpang atau manifes KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut sebanyak 53 orang penumpang 12 orang kru kapal dan 22 unit kendaraan.
Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Dari GBHN ke PPHN: Seberapa Penting Haluan Negara?