Logo

Asrama Murid Sekolah Rakyat di Poltekesos Bandung Dijaga Pengasuh dan Satpam


TEMPO.CO, Jakarta — Asrama murid Sekolah Rakyat yang berada di lingkungan kampus Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung akan dijaga wali asuh alias pengasuh serta petugas satuan keamanan atau satpam. Menggunakan bangunan tiga lantai bekas asrama mahasiswa, para pengasuh menempati lantai pertama. “Lantai kedua asrama siswa, lantai tiga untuk siswi,” kata Ketua Satuan Tugas Belajar Mengajar Sekolah Rakyat di kampus itu Aep Rusmana saat ditemui Pace, Jumat 11 Juli 2025.

Sekolah Rakyat di Poltekesos di Jalan Ir.H. Djuanda alias Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, itu menggaet 100 calon murid baru jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dari keluarga miskin. Siswanya sebanyak 48 orang dan siswinya 52. Jumlah pengasuh yang disiapkan sepuluh orang sesuai rasio dengan jumlah murid yaitu 1:10. 

Para pengasuh asrama berasal dari alumni Poltekesos Bandung. Adapun petugas satpam yang akan berjaga di asrama sebanyak enam orang. “Masing-masing dua orang satpam di tiap lantai,” kata Aep yang juga Wakil Direktur bidang umum Poltekesos Bandung itu. 

Dari pantauan Pace, asrama itu berada di bagian belakang kampus Poltekesos Bandung. Di lantai satu dekat pintu masuk ada space kosong yang akan dijadikan ruang tamu, kemudian deretan kamar bagi para pengasuh. Di lantai dua dan tiga sebagai asrama murid, ruang terbuka dekat akses tangga berundak dipakai sebagai ruang makan. Di samping kiri dan kanannya berderet kamar-kamar yang saling berhadapan dengan pemisah koridor atau lorong.

Setiap kamar berukuran sama yaitu 3 x 3,6 meter. Fasilitasnya ada kipas angin, dua pasang meja dan kursi seperti di ruang kelas, sebuah lemari, dan dipan bertingkat serta kasurnya untuk dua orang penghuni. Namun ada juga beberapa kamar dengan luas yang sama untuk ditempati lebih dari dua orang.

 Adapun di ujung lorong general ada empat kamar mandi yang setiap kamarnya terdiri dari 5 sampai 6 pintu. Setiap biliknya dipasangi keran dan pancuran namun tidak semua dilengkapi jamban jongkok. Pada bagian sayap bangunan terdapat ruang kosong yang bisa dipakai untuk menjemur pakaian atau tempat memasak.  Fasilitas lain yang bisa dipakai murid yaitu sarana olahraga seperti meja tenis, lapangan serbaguna di depan asrama untuk bermain voli, basket, futsal, atau sepak takraw. 

Menurut Aep, waktu sekolah berlangsung Senin sampai Jumat dari pagi sampai sore. Sabtu ketika libur digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Adapun waktu kunjungan keluarga ke asrama dijadwalkan tiap Ahad. “Di sini aktivitas sudah dirancang untuk menyenangkan siswa,” kata dia.

Aep mengatakan para murid Sekolah Rakyat itu direkrut berdasarkan knowledge yang dimiliki pendamping Program Keluarga Harapan di Kota Bandung. Knowledge itu kemudian dicocokkan lagi sesuai knowledge sosial ekonomi nasional pada golongan keluarga miskin dan miskin ekstrem. Setelah klop, datanya diverifikasi oleh petugas dari Badan Pusat Statistik ke lapangan. 

Hasil pendataan calon murid itu kemudian diserahkan ke Dinas Pendidikan Jawa Barat yang berwenang pada pendidikan menengah. Setelah dilakukan rapat khusus dengan satuan tugas Sekolah Rakyat, daftar nama calon murid disampaikan ke Gubernur Jawa Barat untuk disahkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *