Logo

Mensos: Banyak Penerima Bansos yang akan Diganti Imbas Penggunaan DTSEN


TEMPO.CO, Jakarta Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan penyaluran bantuan berbasis Information Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN mendatangkan sejumlah konsekuensi. Salah satu konsekuensi yang dimaksud ialah banyaknya penerima bantuan sosial atau bansos yang tidak akan lagi menjadi penerima manfaat. 

Saifullah menjelaskan, perubahan information tersebut disebabkan karena adanya sistem pemeringkatan otomatis dalam DTSEN. Sistem baru penyaluran bantuan itu secara otomatis akan memilih mana yang dapat dijadikan sebagai penerima bantuan dan siapa yang tidak lagi berhak. 

Adapun golongan yang akan dipilih sistem layak mendapatkan bantuan tersebut ialah masyarakat miskin yang masuk ke dalam kategori desil 1-4. “Jadi nanti mungkin akan ada yang dulunya dapat, sekarang tidak dapat,” ujar dia saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa, 15 Juli 2025.

Menteri yang akrab disapa Gus Ipul itu menyampaikan perubahan information tersebut akan terus terjadi lantaran information DTSEN diperbarui setiap 3 bulan. Hingga saat ini saja, sebanyak 7,3 juta penerima penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI JK) telah dikeluarkan dari daftar penerima. “Mereka akan digantikan oleh penerima lain yang lebih berhak,” kata Saifullah. 

Kendati beroptensi menimbulkan banyak masalah di masyarakat, Menteri Sosial menegaskan perubahan information ini perlu dilakukan guna memastikan semua jenis bantuan dari pemerintah tepat sasaran.

Ia berujar selama ini tingkat salah sasaran bantuan sosial sangat tinggi, yakni mencapai 45 persen. “Jadi hampir paling banyak bansos dan subsidi sosial kita itu ditenggarai tidak tepat sasaran,” tuturnya. 

Namun, untuk menghindari kesalahan deteksi penyeleksian penerima bansos, masyarakat yang jatah bantuannya dicabut dan digantikan dapat mengajukan usul sanggah melalui Dinas Sosial.

Nantinya, pemerintah akan kembali melakukan pengecekan dan mengaktifkannya kembali apabila terbukti berhak menjadi penerima manfaat. “Kita akan tindak lanjuti dan nanti akan ada namanya reaktivasi,” kata dia menegaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *