Logo

Conversation Gus Ipul dengan Siswa Sekolah Rakyat yang Ditinggal Ayah Ibu, Ditanya Pengembangan Bakat


INFO NASIONAL – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul meninjau fasilitas di Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu, 16 Juli 2025. Gus Ipul menyapa, berdialog, dan memberikan semangat kepada 75 siswa yang menimba ilmu di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Purwomartani.

Setibanya di sekolah rakyat tersebut, Gus Ipul masuk ke ruang kelas dan menyapa para siswa. Dia bertanya kepada seorang siswa bernama Louvie J tentang kesan selama dua hari menjalani pendidikan kedisiplinan oleh jajaran TNI AD di Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman.

Gus Ipul: Apa yang kamu rasakan selama dua hari ini?

Louvie J atau Jeje: Psychological saya menjadi lebih terlatih dengan bapak TNI karena sebelumnya saya orang yang pendiam dan introvert

Gus Ipul: Kamu senang di sini?

Jeje: Sangat senang

Gus Ipul: Enggak ingin pulang?

Jeje: Tidak, saya sudah betah di sini

Jawab Jeje disambut riuh tepuk tangan para siswa dan tamu di ruang kelas tersebut.

Saat berinteraksi dengan Gus Ipul, Jeje mengatakan selama ini dia hidup bersama nenek dan tantenya sejak kelas 3 SD. Kedua orang tua Jeje pergi meninggalkan di beserta dua adiknya. “Orang tua saya meninggalkan peran mereka,” kata Jeje kepada Gus Ipul.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, nenek dan tante Jeje bekerja sebagai petani di lahan milik sendiri. Jeje mengungkapkan cita-citanya menjadi pengusaha. “Bagus, Jeje. Lanjutkan. Semangat ya,” kata Gus Ipul memberikan semangat.

Pada kesempatan itu, Jeje mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas gagasan Sekolah Rakyat. Dia merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. “Saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo dan Bapak Menteri Sosial karena sudah mendirikan Sekolah Rakyat di berbagai daerah di Indonesia yang membantu kami, anak-anak yang kurang mampu untuk melanjutkan sekolah dan menambah semangat kami untuk melanjutkan pendidikan. Membuka masa depan yang cerah bagi kami dan Indonesia,” ucap Jeje.

Siswa lainnya, Ikhsan Fajar Susandi mengajukan pertanyaan kepada Gus Ipul mengenai sistem pengembangan bakat di Sekolah Rakyat. “Ini pertanyaan bagus,” ucap Gus Ipul.

Pengembangan bakat siswa Sekolah Rakyat, menurut dia, akan menerapkan deteksi kemampuan dan bakat melalui aplikasi DNA Ability yang dirancang oleh Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar. “Menggunakan AI yang sudah dilatih, sehingga sejak awal bakat adik-adik sudah diketahui oleh para guru kemudian mendapatkan bimbingan,” ujar Gus Ipul.

Metode singkatnya, para siswa menjawab beberapa pertanyaan, lantas dalam 15 menit akan diketahui apa bakat masing-masing. “Karena setiap adik-adik ini pada dasarnya adalah ciptaan Tuhan yang punya keunggulan,” katanya.

Gus Ipul berpesan agar seluruh siswa belajar dengan serius supaya kelak menjadi pemimpin serta orang yang sukses untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. “Persiapkan diri dengan baik karena ini adalah kesempatan luar biasa,” katanya. “Bapak Presiden memikirkan adik-adik sekalian.”

Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman memiliki 75 siswa yang terdiri dari tiga rombongan belajar (rombel) dan 17 guru. Dari jumlah ini, tidak ada satupun murid yang mundur. Fasilitasnya, antara lain tiga ruang kelas, asrama putra dan putri, laboratorium IPA, perpustakaan, lapangan olahraga, serta mushola. Setiap kamar asrama diisi 2-3 siswa. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *