Logo

Sepekan Sekolah Rakyat Berjalan di Bandung, Siswa Masih Adaptasi Lingkungan


TEMPO.CO, Jakarta – Para siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama atau SRMP di Wyata Guna Bandung masih menjalani adaptasi lingkungan selama sepekan setelah masuk sekolah pada 14 Juli 2025. Adaptasi itu menurut Kepala SRMP 9 Kota Bandung , Setia Nugraha, akan berlanjut pada pekan ini berkaitan dengan pola tinggal di asrama. “Kelihatannya sudah pada betah di sini karena sudah kenal lingkungan dan bermain seperti musik,” katanya kepada Pace, Senin 21 Juli 2025.

Berbeda dengan SMP umumnya, menurut Setia, para siswa SRMP pada pekan ini belum memulai kegiatan belajar mengajar melainkan baru pengenalan di kelas. Sejauh ini beberapa fasilitas bagi murid seperti seragam dan computer belum didapat. Adapun kegiatan adaptasi ikut diisi oleh tentara selama tiga hari yang mengajarkan soal bela negara dan kedisiplinan lewat praktik baris-berbaris. “Hari (Senin)  ini mulai upacara pertama,” ujarnya. 

Setia mengatakan tata tertib bagi siswa diterapkan pelan-pelan karena meraka berasal dari tempat yang beragam. SRMP 9 Kota Bandung overall memiliki 50 murid yang terdiri dari 30 orang siswa dan 20 siswi. Asrama mereka terpisah di dua gedung yang berbeda.

Para murid Sekolah Rakyat terikat berbagai aturan di asrama sebagai tempat tinggal barunya. Tata tertib umum yang diberlakukan kepada pelajar seperti wajib mengikuti kegiatan yang telah dijadwalkan sekolah, menjaga sopan santun berbicara dan bertindak kepada sesama murid, guru, dan tenaga pendidik. Mereka juga diminta merapikan rambut dan kuku.

Selain itu ada pula larangan merokok, memakai narkoba, minuman beralkohol, dan memiliki senjata tajam. Kemudian menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban di lingkungan sekolah, wajib berpakaian rapi dan sopan. Murid yang ingin meninggalkan lingkungan asrama atau sekolah harus mengantongi izin dari pihak berwenang.

Pada tata tertib di asrama Sekolah Rakyat, setiap murid wajib bangun pagi 30 menit sebelum subuh atau sekitar pukul 04.00, dan jam tidur malam pukul 21.00. Kemudian mereka diminta membersihkan kamar dan space asrama setiap hari sesuai jadwal tugas. Para murid penghuni asrama dilarang membawa alat elektronik seperti handphone dan computer tanpa izin. “Tidak dilarang sama sekali tapi penggunaannya dibatasi,” ujar Setia. 

Larangan lainnya seperti siswa mengunjungi asrama putri atau sebaliknya tanpa izin, dan menerima tamu di luar ketentuan waktu. Aturan lainnya menyangkut perilaku murid agar saling menghormati, tidak kasar, mengejek, merundung, melakukan kekerasan fisik dan verbal. Selain tercantum di buku saku, aturan tata tertib itu ditempelkan pada kaca pintu asrama Sekolah Rakyat Menengah Pertama 9 di Sentra Wiyata Guna Bandung. Selain murid, para guru, pengasuh, juga kepala sekolah ikut tinggal bersama di asrama dan rumah dinas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *