Logo

Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditutup, 16 Orang Belum Ditemukan


TEMPO.CO, Jakarta – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menutup operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali setelah berlangsung selama 20 hari. Penutupan dilakukan pada Senin sore, 21 Juli 2025.

“Keputusan penghentian operasi SAR ini diambil bersama oleh Basarnas, instansi terkait, dan organisasi potensi SAR (seek and rescue) setelah mempertimbangkan berbagai aspek,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit selaku SAR Undertaking Coordinator (SMC), Senin, 21 Juli 2025.

Menurut Nanang, selama enam hari terakhir dalam masa perpanjangan operasi, tidak ditemukan lagi tanda-tanda keberadaan korban. Selain alasan teknis, keputusan tersebut juga mengacu pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2024 dan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2017.

Penutupan operasi secara resmi ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh perwakilan Basarnas bersama unsur SAR lainnya, seperti ASDP Ketapang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan pihak perusahaan kapal.

Dalam operasi ini, tim SAR gabungan telah mengerahkan upaya pencarian lewat jalur darat, udara, permukaan laut, hingga bawah laut. Lokasi kapal berhasil terdeteksi di dasar laut setelah bergeser ratusan meter dari titik awal tenggelam. Namun, cuaca ekstrem di Selat Bali menjadi kendala utama sehingga penyelaman tak dapat dilakukan.

“Meskipun telah dihentikan, namun jika nantinya ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi SAR dapat dipertimbangkan untuk dibuka kembali,” ujar Nanang.

Hingga penghentian operasi, general 49 korban ditemukan. Sebanyak 30 orang selamat, sementara 19 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dengan empat di antaranya belum teridentifikasi.

Sebelumnya, koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi mengatakan knowledge jumlah penumpang atau manifes KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut sebanyak 53 orang penumpang 12 orang kru kapal dan 22 unit kendaraan. Artinya ada 16 orang yang sebelum ditemukan. 

Insiden tenggelamnya kapal ini terjadi pada Rabu malam, 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.30 WITA, akibat cuaca buruk yang ditandai gelombang tinggi dan angin kencang. Wahyu mengatakan insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa puluhan penumpang terjadi saat berada dalam lintasan Ketapang-Gilimanuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *