PDIP Cari Calon Pendamping Edy Rahmayadi untuk Pilgub Sumut 2024


TEMPO.CO, Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP tengah mencari calon pendamping yang tepat untuk Edy Rahmayadi dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan mantan Gubernur Sumut itu mendapat banyak usulan dari arus bawah partai banteng untuk diusung sebagai calon gubernur.

“Memang dari masukan arus bawah PDI Perjuangan banyak yang mengusulkan Pak Edy Rahmayadi,” ujar Hasto kepada Pace di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Juli 2024.

Hasto mengatakan prinsip kebangsaan dan kesetaraan warga negara akan tercermin dalam pemimpin yang dicalonkan di Sumut. Untuk itu, kata dia, PDIP berupaya menyatukan foundation massa di wilayah Utara Sumut yang cenderung mendukung PDIP dengan wilayah Selatan yang cenderung mendukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pada Pemilu 2024 lalu.

Sosok Edy dipandang memiliki foundation pendukung kuat di daerah yang dikenal dengan sebutan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) tersebut. “Kami sudah mengadakan pertemuan berkali-kali dengan beliau sehingga saat ini juga mencari formulasi yang tepat kira-kira siapa yang akan mendampingi Pak Edy Rahmayadi,” tutur Hasto.

Hasto menegaskan PDIP tidak ingin menghadapi kotak kosong di Pilgub Sumut. Dia berkaca pada Pemilihan Wali Kota Makassar pada 2018 silam, di mana dukungan sepuluh partai politik diborong oleh pasangan Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) sehingga hanya menyisakan lawan kotak kosong.

“Karena ada penyingkiran calon yang potensial. Ternyata kotak kosong dimenangkan,” ujar Hasto.

Di Sumut, Hasto mengatakan PDIP masih mematangkan konsolidasi partai sambil melihat dinamika politik di Kota Medan. Dia berujar banyak keluhan-keluhan masyarakat yang kini muncul ke permukaan.

“Misalnya masalah parkir, itu saja sudah menjadi suatu persoalan yang cukup serius yang terjadi di Kota Medan,” kata Hasto. “Kemudian hegemoni aparatur pemerintahan yang mengusir rakyat dari hak-haknya untuk dapat berdagang. Itu kan cara-cara yang kurang manusiawi,” imbuhnya.

Iklan

Juru Bicara PDIP Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim sebelumnya mengatakan, partainya masih memiliki opsi mencalonkan kader sendiri di Pilgub Sumut karena memiliki golden price tag jumlah kursi di DPRD Sumatera Utara. Kepercayaan ini, menurut dia, menunjukkan keinginan warga di sana untuk mengusung calon gubernur dari partai banteng.

“Untuk menjawab itu, tentu kami sedang mempersiapkan nama-nama dan mencoba untuk mengerucutkannya menjadi satu nama,” katanya.

Nama-nama calon yang dimaksud Chico adalah Nikson Nababan, Sofyan Tan, dan Djarot Saiful Hidayat. Ketiganya adalah kader PDIP yang punya rekam jejak politik di Sumatera Utara.

Nikson adalah mantan Bupati Tapanuli Utara dua periode, sementara Sofyan Tan merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumut I. Adapun Djarot, selain Anggota DPR RI dari daerah pemihan Sumut III, dia juga pernah bertarung di Pilgub Sumut 2018. “Kami mencoba untuk mengerucutkannya menjadi satu nama,” katanya.

PDIP pun akan memfinalisasi kerja sama politik dengan partai lain untuk memperkuat dukungan terhadap calon-calon yang tengah dipertimbangkan. “Walaupun kami punya golden price tag, tentu lebih baik lagi kalau bisa bekerja sama dengan partai lain,” kata Chico.

Pilihan Editor: Ijeck Teratas dalam Survei LSI Soal Elektabilitas Bacawagub di Pilgub Sumut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *