Isi Kamar Paus Fransiskus di Jakarta: Meja Belajar, Tabernakel, dan Papan Bersimpuh


TEMPO.CO, Jakarta –  Paus Fransiskus memilih tinggal di Nunsiatur Apostolik atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia dalam kunjungannya ke Jakarta, 3-6 September 2024. Fransiskus menempati satu kamar berisi dua ruangan yang sederhana. 

Uskup Bandung, juga Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia atau KWI Anton Subianto, mengatakan Fransiskus menolak tinggal di kamar dengan fasilitas mewah. Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu tak menginginkan jamuan eksklusif di lodge dengan kelas kamar president suites seperti protokol tamu kenegaraan biasanya. 

“Paus berharap kamar beliau sederhana, tapi rapi,” kata Anton Subianto kepada Pace, Senin, 26 Agustus lalu. 

Anton Subianto menggambarkan bagaimana kamar Paus didesain sederhana. Di dalam kamar yang ditempati Paus, terdapat Kasur berukuran 160×200. Di kamar itu tersedia rest room bergaya Italia. Di dekat tempat tidur, tersedia meja dan kursi. Meja dan kursi itu diminta oleh Paus untuk tempat ia menulis pesan-pesan dalam perjalanan apostoliknya. 

Di sisi kamar itu terdapat ruang untuk berdoa. Di dalamnya tersemat tabernakel atau kotak penyimpanan sakramen suci—peranti umat Katolik untuk berdoa. Tabernakel itu baru, berukuran 30-40 sentimeter. Di depan tabernakel, terdapat papan untuk bersimpuh dan bersembahyang. 

Iklan

Paus tinggal di Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia bersama empat stafnya. Staf lain dari rombongan Takhta Suci menginap di tempat terpisah, yakni di Lodge Arya Duta, karena jumlah kamar di kedutaan terbatas. 

Fransiskus dalam penerbangan dari Roma menuju Jakarta mengatakan perjalanannya kali ini berbeda dengan yang lain. “Ini adalah salah satu perjalanan terpanjang saya,” kata Uskup Roma itu, Senin, 2 September 2024.

Pilihan Editor: Umat yang Ikut Misa Agung Paus Fransiskus di GBK Wajib Punya Tiket Gelang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *