RS Santo Yusup Bandung Bantah Kabar Setop Layani Peserta BPJS Kesehatan


TEMPO.CO, JakartaRumah Sakit Santo Yusup Bandung dikabarkan tidak lagi bekerjasama dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan. Kabar itu beredar lewat pesan berantai di kalangan pengguna aplikasi WhatsApp. 

Lewat akun resminya di Instagram, Rumah Sakit Santo Yusup Bandung membantah kabar tersebut dan menyatakannya sebagai hoax atau berita palsu. “RS Santo Yusup tetap melayani pasien dengan penjaminan,” kata pihak rumah sakit lewat pesan tertulis, Selasa 30 Juli 2024. 

Layanan dengan penjaminan itu diberikan kepada pasien umum, peserta BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, peserta asuransi, dan perusahaan rekanan atau kontraktor. Klarifikasi dari Rumah Sakit Santo Yusuf itu melegakan warga, khususnya pasien dan keluarganya, seperti terlihat di kolom komentar akun. Mereka sempat kaget setelah menerima kabar penghentian kerja sama rumah sakit dengan BPJS Kesehatan karena mereka harus kontrol setiap bulan. 

Sebelumnya, kabar penghentian kerja sama dengan BPJS Kesehatan beredar ke publik dari Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Pengumuman itu disampaikan lewat akun resmi rumah sakit di Instagram pada Ahad sore, 28 Juli 2024.

“Kesepakatan kedua belah pihak untuk mengakhiri kerjasama, terhitung 1 Agustus 2024 kami hanya melayani untuk pasien umum,” kata Kepala Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, Awan Sutiawan yang ditemui di ruangannya, Senin, 29 Juli 2024.

Iklan

Awan tidak bersedia mengungkapkan secara gamblang apa yang menjadi sebab utama pemutusan kerja sama. Dia hanya menyebutkan pihak rumah sakit akan tetap memperbaiki diri sesuai yang digariskan BPJS. “Kalau namanya hubungan pasti kayak orang pacaran ada suka dan duka, kalau menurut salah satu pihak mungkin ada hal yang kurang sepaham dan kita bersepakat untuk memperbaiki, tidak ada masalah,” ujarnya.

Menjelang penghabisan waktu kerja sama, Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung mulai menyalurkan pasien rawat jalan atau poliklinik ke beberapa rumah sakit. Di antaranya menurut Awan, seperti Rumah Sakit Hasan Sadikin, RS Immanuel, dan RS Santosa. Jumlah pasien yang datang ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung berkisar antara 500-700 orang consistent with hari, sekitar 90 persen adalah peserta BPJS Kesehatan.

Pilihan Editor: 90 Persen Pasien RS Muhammadiyah Bandung Terdampak Penghentian Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *