Respons Anies soal Belum Pastinya Dukungan PKB dan NasDem di Pilkada Jakarta
TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan merespons Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang tak kunjung memberikan surat rekomendasi kepada dirinya untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta.
“Nanti ketika sudah waktunya diberitahu,” kata Anies usai menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat pada Rabu, 31 Juli 2024.
Dia mengaku tak terburu-buru dan memilih berfokus pada berbagai permasalahan di sektor ketenagakerjaan, perekonomian, kesehatan, dan pendidikan.
“Itu lebih penting untuk dibahas menurut saya daripada sekadar administrasi (dukungan maju pilkada),” ujarnya.
Lebih lanjut, Anies juga mengaku bahwa dirinya bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah berkomunikasi dengan partai lain. Namun, dia tetap memprioritaskan program penataan Jakarta.
“Jadi izinkan proses ini berjalan terus dulu,” ucapnya.
Iklan
Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan mengenai kemungkinan Anies Baswedan tak jadi didaftarkan di Pilkada Jakarta 2024, meskti telah mendapat rekomendasi dari partainya.
Sahroni mengatakan, akhir pendaftaran bakal calon 26 Agustus 2024. Masih ada waktu satu bulan—terhitung sejak akhir Juli 2024—dinamika politik bisa berubah. Bagi dia, kandidat yang sudah mendapatkan rekomendasi partai belum tentu akan didaftarkan. “Itu sangat dinamis, jangan salah,” kata dia kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, 29 Juli 2024.
Politik, menurut Sahroni, sangat dinamis. Bahkan rekomendasi partai tersebut sangat mungkin dibatalkan di ujung. “Lu boleh megang rekomendasi, tau-tau rekomendasi dibatalkan,” ujar Sahroni. Saat ditanya termasuk rekomendasi kepada Anies bisa dibatalkan, Sahroni menjawab. “I do not know, I do not know.”
Sahroni menyatakan belum pernah membaca apakah ada surat yang sudah ditandatangani oleh pimpinan partai setelah NasDem mengumumkan mendukung Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024. “Saya belum tahu karena, saya bukan Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu),” ucap dia.
Pilihan Editor: Politikus PDIP Bilang Pilihan Partainya Terbatas di Pilkada Jakarta