Terapkan Pendidikan Lingkungan Hidup, 720 Sekolah Terima Penghargaan Adiwiyata 2024


TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan Adiwiyata kepada 720 sekolah sebagai bentuk apresiasi atas upaya menerapkan program berbasis lingkungan.

Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Wakil Menteri LHK, Alue Dohong di kantor Kementerian LHK, Jakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024.

“Semakin dini kita menanamkan pentingnya kesadaran lingkungan hidup, semakin besar peluang kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik serta lingkungan yang lestari dan berkelanjutan,” ujar Alue dalam kata sambutannya, dikutip dari keterangan resmi pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi Kemendikbudristek, Nur Syarifah menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan upaya mewujudkan komitmen antara Kemendikbudristek, Kementerian LHK, Kemenag, serta Kemendagri dalam rangka pengembangan pendidikan lingkungan hidup.

“Penghargaan Adiwiyata yang diserahkan hari ini bukan hanya pengakuan atas keberhasilan sekolah-sekolah dalam mengelola lingkungan hidup, tetapi juga merupakan simbol dan upaya kolektif kita dalam membangun generasi yang peduli terhadap keberlanjutan bumi,” kata Nur Syarifah.

Iklan

Syarifah menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka yang saat ini telah berlaku secara nasional membuka ruang yang fleksibel bagi sekolah untuk mengembangkan materi pembelajaran tentang lingkungan hidup.

“Kurikulum Merdeka membuka ruang tidak hanya bagi sekolah untuk mengembangkan materi pembelajaran, tetapi juga membuka ruang bagi para stakeholder untuk turut berpartisipasi di dalam pembelajaran,” kata dia.

Penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang menerapkan pola hidup peduli lingkungan dan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah sebagai tempat kegiatan pembelajaran. Dari 720 sekolah yang menerima penghargaan, 208 merupakan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan 512 sisanya merupakan Sekolah Adiwiyata Nasional. Sekolah Adiwiyata Nasional merupakan tahap awal dalam program Adiwiyata, sedangkan Sekolah Adiwiyata Mandiri merupakan tahap lanjutan setelah sekolah berhasil meraih predikat Adiwiyata Nasional.

Pilihan Editor: Kemendikbudristek: UIPM Belum Punya Izin Operasional di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *