Cara Tiga Cawagub Lestarikan Budaya Betawi jika Terpilih dalam Pilkada Jakarta
TEMPO.CO, Jakarta – Ketiga calon wakil gubernur (cawagub) di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024, yaitu Suswono, Kun Wardana, dan Rano Karno, sepakat melestarikan kebudayaan Betawi melalui kurikulum di sekolah dan pendidikan dini serta pembangunan fasilitas free of charge yang bisa digunakan masyarakat dalam mengembangkan kesenian lokal.
Pernyataan tersebut mereka sampaikan dalam debat Pilkada DKI Jakarta 2024 di Jakarta World Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad, 6 Oktober 2024.
Suswono: Akan Dimasukkan ke Kurikulum Pendidikan
Cawagub Jakarta nomor urut 1 Suswono mengatakan pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) akan berkomitmen dengan gerakan membangun kebudayaan (Gerbang) Betawi.
“Tentu harus diawali dengan pendidikan, tentu akan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan sejak dini karena ini bagian dalam melestarikan kebudayaan,” kata Suswono seperti dikutip dari Antara.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menuturkan eksistensi lembaga adat, termasuk situs dan cagar budaya, perlu dihidupkan kembali agar ada regenerasi yang akan meneruskan melestarikan kebudayaan Betawi.
RIDO juga akan menampilkan simbol-simbol budaya Betawi di tempat-tempat yang memungkinkan agar budaya Betawi tetap lestari.
Kun Wardana: Membangun Sejak Dini Pendidikan Berbasis Budaya
Cawagub Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana mengatakan warga Jakarta bisa mengunggah konten di media sosial demi melestarikan budaya Betawi. Menurut Kun, hal terpenting adalah dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya budaya Betawi.
“Membangun sejak dini pendidikan berbasis budaya, dimulai dari SD (sekolah dasar),” kata Kun.
Dia menuturkan masyarakat perlu diberikan sarana dan prasarana pendukung agar mereka bisa melestarikan budaya Betawi, salah satunya dengan membangun pusat komunitas masyarakat. Di pusat komunitas tersebut, kata Kun, nantinya akan didukung dengan fasilitas Web free of charge.
Dengan fasilitas pendukung tersebut, Kun mengatakan warga Jakarta bisa mengunggah konten seni budaya Betawi sebanyak-banyaknya. “Merambah dunia world dengan kekuatan dari budaya Betawi itu sendiri,” kata dia.
Selanjutnya, Rano Karno berharap sinetron Si Doel Anak Sekolahan bisa jadi contoh…