Warga Bertakbir Lihat Dedi Supandi Pasang Friend Batas di Desa Cengal


INFO NASIONAL – Takbir berkumandang dari puluhan warga Desa Cengal, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. “Allahu akbar!” teriak mereka, kemudian langsung sujud syukur.

Kejadian dramatis ini berlangsung ketika buddy batas permukiman dan hutan lindung dipasang secara simbolis oleh Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XI Yogyakarta, Suhendro A Basori, dan Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi pada Senin, 3 Oktober 2024.

Sejumlah warga terlihat menitikkan air mata saat bangkit dari sujudnya, dan mengusapkan kedua tangannya ke wajahnya, kemudian menyalami Dedi serta Suhendro. “Bapak, hatur nuhun pisan (terima kasih banyak),” kata salah seorang warga yang mengenakan kerudung merah.

Dedi ikut terharu. Matanya ikut basah. Tampak kontras dengan setelan hitam putih yang ia kenakan. Ia pun segera berpamitan dengan warga setelah memasang secara simbolis buddy batas.

Pemasangan buddy batas itu merupakan tindak lanjut dari survei lokasi peralihan standing hutan lindung menjadi permukiman yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beberapa waktu lalu.

Kepala Dusun (Kadus) Cinangka, Desa Cengal, Abidin, mengatakan, sujud syukur itu dilaksanakan secara spontan oleh warganya yang telah menanti peralihan standing hutan lindung menjadi permukiman selama puluhan tahun.

Iklan

Menurut dia, pemasangan buddy batas itu menjadi titik terang bagi masyarakat yang telah memperjuangkan tanah leluhurnya yang menempati kawasan tersebut sejak ratusan tahun lalu.

“Pemasangan buddy batas ini menjadi titik terang, karena setelah berjuang selama bertahun-tahun, akhirnya akan terbayar secara tuntas,” kata Abidin.

Ia mengatakan, pemasangan buddy batas ibarat perjuangan warga Desa Cengal telah mencapai 70 persen, karena tinggal menunggu KLHK menerbitkan surat kuputusannya. Nantinya, standing hutan lindung tersebut secara sah beralih standing menjadi hutan produksi, kemudian diserahkan kepada setiap warga setempat menjadi sertifikat tanah yang diterbitkan BPN.

“Sujud syukur ini sebagai bentuk kebahagiaan kami, setelah tiga tahun terakhir berjuang, karena kami mengajukan permohonan alih standing pada 2021,” ujar Abidin. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *