Surat Terbuka Dokter ke Prabowo soal Menteri Kesehatan dan Isu Pendidikan
TEMPO.CO, Bandung – Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia Jawa Barat (IDI Jabar) Eka Mulyana melayangkan surat terbuka kepada presiden terpilih Prabowo Subianto. Inti suratnya menyoroti isu kesehatan dan pendidikan hingga calon menteri yang akan dipilih.
“Jabatan menteri memang politis, tapi Pak Prabowo menekankan profesionalisme dan keahlian, sehingga pendidikan dan kesehatan perlu diberikan ke ahlinya masing-masing,” kata Eka kepada Pace, Rabu, 16 Oktober 2024.
Menurut dokter spesialis ortopedi itu, banyak pakar dan sesepuh dari kedokteran yang bisa membantu Presiden mengatasi masalah kesehatan di negeri ini. Mereka tersebar di rumah sakit, institusi pendidikan dan pelayanan.
“Kami yakin masih sangat banyak potensi pakar di dunia kesehatan maupun pendidikan yang sangat mampu, menguasai dan memahami permasalahan kesehatan dan pendidikan nasional secara mendalam,” kata Eka.
Eka mengatakan solusi permasalahan nasional tidak untuk sesaat jangka pendek saja, melainkan jangka panjang dan berkesinambungan. Mengatasi permasalahan pelayanan kesehatan yang belum optimum di Indonesia yang sangat luas ini, menurut dia, tidak melulu disebabkan karena kekurangan tenaga medis atau kesehatannya saja tetapi sarana prasarana dan infrastruktur juga sangat memegang peranan pelayanan kesehatan yang merata.
“Sehingga tenaga medis dan tenaga kesehatan akan bersedia bertugas ditempatkan sampai ke pelosok daerah terpencil tidak hanya di perkotaan saja,” kata Eka.
Iklan
Selain itu, untuk mendidik dan mencetak seorang tenaga medis, baik dokter maupun tenaga kesehatan, dinilainya tidak cukup hanya dengan mendirikan fakultas kedokteran sebanyak-banyaknya, seperti mendirikan sebuah pabrik atau mal. Alasannya, mendidik tenaga medis atau tenaga kesehatan itu harus mempelajari fisiologi dan patologi manusia sebagai makhluk hidup secara keseluruhan, termasuk juga menguasai sosio kultur kemasyarakatan.
Menurut Eka, Prabowo Subianto yang selama ini dikenal sebagai prajurit disiplin dan profesional akan memilih pembantu-pembantunya yang profesional dengan keahlian di bidangnya masing-masing tanpa terbelenggu oleh kepentingan kelompok atau golongan tertentu. “Tapi membawa kepentingan nasional bangsa sehingga kemajuan kesejahteraan negeri tercinta ini akan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.
Sejauh ini, menurut Eka, IDI tidak dilibatkan dalam penyaringan calon Menteri Kesehatan. Jabatan itu sekarang ditangan Budi Gunadi Sadikin, lulusan bidang fisika nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pernah berkarir antara lain di perusahaan international dan perbankan.
Pilihan Editor: Prabowo Akan jadi Presiden Tertua RI saat Dilantik, Berusia 73 Tahun