Presiden Prabowo Ingin Indonesia Bisa Swasembada Pangan Lima Tahun Lagi


TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia di bawah pemerintahannya. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato pertamanya usai dilantik sebagai presiden pada Ahad, 20 Oktober 2024.

“Saudara-saudara, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” kata Prabowo saat berpidato di ruang sidang paripurna MPR, Ahad, 20 Oktober 2024.

Prabowo mengatakan saat ini negara-negara di dunia tengah menghadapi krisis pangan. Untuk itu, kata dia, Indonesia harus segera lepas dari ketergantungan impor pangan dari luar negeri.

“Dalam keadaan genting dan krisis, tidak akan ada negara yang mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu tidak ada jalan lain bahwa dalam waktu sesingkat-singkatnya Indonesia harus mencapai ketahanan pangan,” kata Prabowo.

Prabowo melanjutkan, untuk mencapai swasembada pangan, dia akan dibantu oleh para pakar. Dia optimistis swasembada pangan akan terwujud paling lambat empat hingga lima tahun ke depan. “Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” kata Prabowo.

Saat ini Indonesia sendiri merupakan salah satu pengimpor pangan terbesar di dunia. Hal tersebut tercermin dari indeks ketahanan pangan Indonesia yang masih rendah, yakni berada di posisi 63 dari 113 negara pada 2023.

Iklan

Pada tahun 2024, impor beras Indonesia tercatat paling tinggi sejak 1999. Saat rapat pengendalian inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri pada Senin, 29 Juli, 2024, Perum Bulog menyatakan sudah mengimpor 2,5 juta ton beras sepanjang semester pertama 2024. Adapun rencana impor beras periode Mei hingga Desember ditargetkan sebanyak 3,40 juta ton.

Direktur lembaga kajian Subsequent Coverage Yusuf Wibisono mengatakan realisasi impor tersebut akan menempatkan Indonesia sebagai importir beras terbesar di dunia. Jumlah impor yang mencapai 6 juta ton itu akan melampaui rekor dalam 25 tahun terakhir. Yusuf mengatakan jumlah impor beras pernah menyentuh angka 4,75 juta ton pada 1999.

“Angka ini juga akan menjadikan Indonesia sebagai negara importir beras terbesar di dunia, mengalahkan Filipina yang rata-rata mengimpor beras sekitar 4 juta ton setiap tahunnya,” kata Yusuf.

Pilihan Editor: AHY Berharap Kabinet Prabowo Jadi Superteam yang Solid dan Efektif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *