Kepala BGN Bilang Pegawai SPPG akan Dididik di Bawah Komando Panglima TNI
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan sebanyak 32 ribu pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan dididik di bawah komando Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Dadan berujar pendidikan ini untuk menjadikan para pegawai sebagai kepala SPPG.
“Nah yang dididik 30 ribu ini di bawah Komando Universitas Pertahanan dan Panglima TNI itu baru akan selesai di Juli,” kata Dadan Hindayana dalam sambutannya di kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.
Menurut dia, pendidikan ini untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Dadan mengatakan salah satu faktor kesuksesan program makan bergizi gratis adalah SDM.
“Nah yang jadi titik suksesnya adalah SDM. Nah percepatan ini baru akan kami bisa lakukan setelah SDM-nya siap dididik,” ucap dia.
Dadan mengakui percepatan makan bergizi free of charge baru akan berlangsung pada September 2025. Dia mengatakan hal ini setelah para pegawai SPPG selesai mendapatkan pendidikan pada Juli tahun ini.
“Jadi kami sedang mendidik SDM yang akan menjadi Kepala SPPG sebanyak 32 ribu. Sekarang baru 2 ribu, makanya program kami baru akan berjalan untuk melayani 6 juta (penerima manfaat) sampai Agustus. Makanya percepatan baru akan bisa kami ajukan mulai September,” ujar Dadan.
Selain sumber daya manusia, dia mengungkapkan faktor lain suksesnya program makan bergizi free of charge. Dadan mengatakan aspek ini yaitu persiapan infrastruktur. “Tapi setelah anggaran selesai, SDM selesai, kunci ketiganya ada yaitu penyiapan infrastruktur,” tutur dia.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur program makan bergizi free of charge melibatkan berbagai instansi pemerintah. Ia menyebutkan lembaga ini seperti TNI, Polri, BIN hingga di luar instansi pemerintah seperti ormas keagamaan.
Dia mengatakan untuk memperlancar jalannya program ini, lembaganya membutuhkan infrastruktur yang memadai. Dadan mengungkapkan prasarana itu berupa Gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.
“Termasuk soft pembangun infrastruktur berupa Gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang kami akan butuhkan kurang lebih 30 ribu,” ucap dia.